3 Pelajaran Hidup Seorang Istri dari Naomi

Going Deeper, God's Words, 16 May 2020
"Ada pertemuan, tentu ada perpisahan,"

Dari kitab Rut, Naomi bukan salah satu tokoh yang sering diceritakan di Sekolah Minggu atau dijadikan topik pembahasan di gereja. Siapakah dia sesungguhnya?

Singkat cerita, Naomi adalah istri dari Elimelekh, memiliki dua anak Mahlon, dan Kilyon. Ia dan suaminya, pergi meninggalkan Betlehem, karena musibah kelaparan dari Betlehem dan menetap di Moab. Hingga akhirnya di masa tuanya, bersama Ruth menantunya kembali lagi ke Israel. 

Apa pelajaran yang dapat dipetik mengenai menjadi istri dari Naomi?

Pertama, menjadi istri berarti  membangun keluarga baru bersama sang kekasih hati. Tentunya harus siap dengan segala suka dan duka yang akan dihadapi. Diceritakan bahwa Naomi bersama suaminya pindah ke Moab, karena adanya kelaparan di tanah Israel(Ruth 1:1). 

Kedua, menjadi istri berarti harus siap menjadi ibu. Diceritakan bahwa Naomi memiliki kedua anak laki-laki, walau akhirnya kedua anaknya juga meninggal terlebih dahulu. Namun, Naomi tetap memerankan ibu yang baik bagi, Ruth menantunya. Ketika kedua anaknya meninggal, Naomi tidak egois, Ia membiarkan kedua menantunya untuk memilih kembali ke kampung halaman mereka masing-masing (Ruth 1:8). Di akhir kitab Rut, Naomi dan Ruth menjadi teman baik. Walaupun diterpa kesedihan karena kehilangan keluarga sendiri, Naomi tetap membimbing Ruth dan membantunya hingga Ruth menikah lagi dengan Boaz.

Ketiga, ada pertemuan berarti ada perpisahan. Usia manusia di bumi tentu hanya Tuhan yang tahu. Naomi tentu sedih sekali, sudah memutuskan mengikuti suami, meninggalkan orang tua, pergi ke tanah orang asing, eh.. ditinggal mati duluan. 

"Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku."
-Rut 1:20.

Begitulah perkataan Naomi ketika kembali di Betlehem.


Hal yang sangat manusiawi, ketika kesusahan melanda kita menganggap bahwa Tuhan tidak ada, mungkin ia marah terhadap kita. Namun, pekerjaan Tuhan di dalam hidup Naomi tidak berakhir sampai di pasal 1 kitab Rut. Ingatlah bahwa:

" ..sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan meninggalkan engkau," Ulangan 31:6b. 

Naomi sebenarnya tidak pernah lupa akan Allahnya, dimanapun ia berada. Terlihat dari Rut 1:21, Naomi terlihat kesal dengan apa yang sudah terjadi dalam hidupnya. Tapi, Ia berserah dan memutuskan kembali Israel. Ia membuka hati bagi Ruth yang mau mengikut dia kembali ke Israel. Di akhir kisah Naomi, ia 'memiliki' anak laki-laki kembali bernama Boaz, yang menikah dengan Ruth. Di kemudian hari, Boaz menjadi ayah dari Obed, ayah Daud yang masih satu garis keturunan dalam silsilah keluarga Tuhan Yesus di Perjanjian Baru.


Akhir kata, menjadi istri seseorang tidaklah mudah, tapi ingatlah bahwa Tuhan akan beserta kita kemanapun kita pergi.

LATEST POST

 

Respons terhadap Progresive ChristianityIstilah progresive Christianity terdengar belakangan ini. Ha...
by Immanuel Elson | 19 May 2024

 “…. terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari...
by Rivaldi Anjar | 10 May 2024

Tanpa malu, tanpa raguTanpa filter, tanpa suntinganTiada yang terselubung antara aku dan BapaApa ada...
by Ms. Maya | 09 May 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER