Bahaya yang Mengancam

Going Deeper, God's Words, 09 July 2021
"Jadilah kehendak-Mu, Bapa!" merupakan iman yang harus kita miliki di masa-masa Kritis seperti saat ini.

 Bacaan: 1 Raja-raja 1:1-27     

            Sekitar 5 tahun yang lalu, walikota Surabaya membuat sebuah keputusan besar dan sangat kontroversi. Bu Risma memutuskan untuk menutup pusat prostitusi terbesar di Jawa Timur yaitu, Gang Dolly. Keputusan ini banyak menuai kecaman dari banyak pihak yang tentunya dari orang-orang yang terkait langsung oleh Gang Dolly. Mereka turun ke jalan, berdemo menolak rancangan Bu Risma yang bagi mereka sangat merugikan dan tidak bijak. Namun hal tersebut tidak mengguncangkan keputusan Bu Risma untuk tetap menutup pusat prostitusi terbesar di Jawa Timur tersebut. 

Ada satu pesan yang beliau sampaikan ketika sesaat sebelum ia resmi menutup Gang Dolly, Beliau mengatakan demikian “Saya sudah pamit pada keluarga untuk menutup Gang Dolly hari ini. Kalau saya mati, Ikhlaskan.” Kalimat ini begitu kuat dan membekas dalam benak saya. Beliau berani mengambil sebuah tindakan yang benar meskipun berisiko bagi kehidupannya.

            Hal yang sama terjadi oleh Nabi Natan. Di dalam perikop 1 Raja-raja 1:1-27, Nabi Natan mengambil sebuah tindakan yang besar ketika ia mengetahui bahwa Adonia anak raja Daud sedang melakukan kudeta terhadap ayahnya yang masih hidup. Nabi Natan sebagai wakil Allah itu, mendorong Batsyeba untuk memberitahukan akan hal ini kepada raja Daud dan mendesak raja Daud untuk bertindak dan mengambil sikap terhadap kejadian ini. 

Tindakan tersebut dilakukan oleh Nabi Natan karena Adonia bukanlah orang yang dipilih Tuhan untuk memerintah bangsa Israel. Nabi Natan paham betul apa yang akan terjadi jika pemerintahan Israel jatuh kepada orang yang salah (orang yang tidak memenuhi standar Allah dan orang yang tidak dikehendaki Allah sama sekali). Bangsa Israel akan mengalami penderitaan dan kesengsaraan jika mereka dipimpin oleh pemimpin yang bukan dipilih oleh Allah. Kemudian, keluarga raja Daud juga akan terancam. Adonia mengetahui bahwa raja Daud sangat menaruh hati kepada Salomo untuk meneruskan tugasnya sebagai seorang raja. Artinya jika Adonia menjadi seorang raja, maka Ia akan menyingkirkan Salomo dan Batsyeba ibunya dengan cara apa pun, termasuk membunuhnya. Selain itu, bahaya juga sedang mengancam Nabi Natan, jika Ia ketahuan melakukan pengkhianatan atau pemberontakan, maka bisa saja saat itu juga Ia dibunuh oleh Adonia. Namun hal itu tidak melemahkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil Allah, Nabi Natan tetap berani mengambil sebuah tindakan yang benar meskipun berisiko bagi kehidupannya.

            Kisah ini menggiring kita kepada sebuah pertanyaan, bagaimana dengan kita yang berperan sebagai wakil Allah (Imago Dei àdiciptakan serupa dan segambar dengan Allah) di dunia, dalam menghadapi bahaya yang sedang mengancam di dalam konteks kita hari ini? Kita tahu bahwa akhir-akhir ini angka penularan Covid-19 di Indonesia melonjak tinggi. Dahulu kita merasa Covid-19 begitu jauh dari kehidupan kita, tetapi saat ini kita merasakan bahwa Covid-19 begitu personal dengan kita. Bersamaan dengan itu juga beragam hoax merebak di media sosial, ada banyak seruan-seruan untuk melawan keputusan dan kebijakan yang telah pemerintah buat, dan masih banyak lagi. 

Bahaya itu siap mengancam kita kapan saja.

            Lalu apa yang telah kita lakukan? Tindakan apa yang telah kita lakukan terhadap permasalahan yang sedang terjadi di dalam konteks kita? Sudahkah kita sebagai wakil Allah di dunia ini melakukan tindakan-tindakan yang benar, tindakan yang sesuai dengan Firman Tuhan yang telah kita terima setiap minggunya? Melalui renungan ini saya mau mengajak kita semua untuk tetap melakukan tindakan yang benar, tindakan yang sesuai dengan Firman Tuhan, meskipun tindakan tersebut berisiko bagi kita. 

            Sebagai wakil Allah di dunia mari kita tetap sederap dengan pemerintah, mari kita tetap taat terhadap semua kebijakan dan keputusan yang telah di buat pemerintah meskipun kita tahu hal tersebut berisiko bagi perekonomian keluarga kita, kita tahu bahwa itu akan menimbulkan risiko yang besar bagi usaha-usaha yang kita miliki, kita tahu bahwa itu akan berdampak kepada bagi rencana yang telah kita persiapkan bagi anak-anak kita, bagi masa depan kita. Tetapi renungan ini juga ingin mengatakan, jika kita menemukan diri kita tidak berdaya di dalam menghadapi permasalahan yang ada, kita tidak tahu lagi harus berbuat apa, kita tidak mengerti apa maksud Tuhan melalui permasalahan yang terjadi, mari kita datang, merendahkan diri di hadapan Tuhan kita berdoa. Kita memohon agar Tuhan yang memberikan kita kekuatan, memberikan kita hikmat di dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.

            Ingat bahwa Kristus telah memberikan teladan bagi kita. Ia tetap melakukan tindakan yang benar, tindakan yang sesuai dengan kehendak Bapa-Nya meskipun bahaya selalu mengancam hidupnya, dan ia telah memberikan teladan bagi kita ketika Ia diperhadapkan kepada masalah yang besar, dan Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa, Ia sujud menyembah dan berdoa. Dan di dalam doanya Ia tidak bertindak semena-mena, ia tidak meminta agar masalah ini dihindarkan dari padanya, melainkan ia merendahkan dirinya untuk tetap taat kepada Bapa-Nya, ia mengatakan di dalam doa-Nya “Bapa jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali jika aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Biarlah kita juga demikian, melangkah hari demi hari dengan mengatakan “Jadilah kehendak-Mu, Bapa!”



Based on: GeMA GKY| yang dikhotbahkan pada 7 Juli 2021 

(381) KEBAKTIAN DOA GKY KUTA BALI - 7 JULI 2021 - YouTube 

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER