Aku memandang salib
Tinggi menjulang menjadi lambang
Kehinaan berpancar kemuliaan
Najis berbalut kesucian
Dosa dan kutuk ada di sana
Tubuh suci tersalib rela
Demi kau, aku, kita yang tak pantas dibela
Tak ada hasrat untuk memberontak
meski sakit dan derita kian memuncak
Kepala tertunduk, lunglai terkulai
Melantunkan doa pengampunan bagi
Kau, aku, dan kita sekalian
Padahal sebelumnya kita berteriak salibkan Dia, salibkan Dia, salibkan!
Darah tercurah, tanah bersimbah
Dan lihatlah, tabir bait suci terbelah
Gempa mengguncang hingga bukit batu terpecah
Bumi meratap menangisi jasad Anak Domba Allah
Manusia yang mati dalam kutuk
Kini nadinya mulai berdenyut
Pintu sorga terbuka!
Gempita sorak kemenangan membahana
Memecah kesunyian alam duka
Melepas ikatan rantai-rantai dosa
Membangunkan jiwa tawanan kuasa kegelapan
Kini aku bebas, aku lepas
Kini aku hidup karena Kristus telah hidup
Aku memandang salib
Tinggi menjulang menjadi lambang
Titian abadi ke masa depan
Sumber kekuatan dalam setiap perjuangan
Prasasti keajaiban cinta Tuhan
Penulis : Menni R. Siregar
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: