SHHHHH!

Going Deeper, God's Words, 29 June 2020
"SHHHHH! Jangan berisik!"

Kaos putih: “SHHHHH! Jangan berisik!” (Sumber - Dok. Pribadi)


“SHHHHH!”

Inilah seruan yang sering kita dengar dari orang lain, biasanya jika kita berisik di tempat yang seharusnya sunyi senyap, seperti rumah sakit. Lucunya, “SHHHHH!” juga merupakan tulisan dari salah satu kaos favoritku, dan saya menyukainya karena saya merasa bisa mendiamkan seseorang yang berisik melalui kaos (walaupun dalam praktiknya tidak pernah terjadi). Seperti halnya pada gambar di atas, di mana saya mencoba untuk mendiamkan orang lain yang berisik pada saat saya naik MRT Jakarta. Semakin saya sering mengenakan kaos tersebut (kalau aku jujur, sampai jadi kuning haha, terus gak dibolehin ortu untuk memakai kaos tersebut kalau ke luar rumah), saya jadi berpikir, Tuhan bilang apa sih soal kita harus diam? Apa ada ya soal kita untuk tetap diam di dalam Alkitab? Nah, aku coba research sedikit mengenai topik tersebut. Jujur saja, tidak banyak ayat di Alkitab yang membicarakan mengenai penggunaan mulut yang berlebihan, tetapi setidaknya saya menemukan hal-hal berikut:

Pepatah Salomo

Menurut (Clements, 2003), Kitab Amsal sendiri merupakan koleksi dari kebijaksanaan. Amsal 1:1-7 bahkan menuliskan apa tujuan dari Kitab Amsal sendiri ini. Dari ayat ini kita melihat bahwa kitab ini tujuannya untuk menambah ilmu pengetahuan seseorang dan menjadikan orang tersebut cerdas, serta bijaksana layaknya Salomo Nah, ternyata dari kitab Amsal ini ada cukup banyak ayat yang berbicara mengenai kita untuk tetap diam.

Salah satunya ada kitab Amsal 17:28, yang berbunyi demikian:

 “Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya. “

Atau terjemahan versi NIV-nya: 

“Even a fool who keeps silent is considered wise; when he closes his lips, he is deemed intelligent.”


Foto oleh Nick Page - Unsplash

Pernahkah kalian dengar pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya”? Aku ingat, dulu guru SD aku sering berkata pepatah demikian, jika murid yang disebut dengan pepatah tersebut sering ribut di kelas, tetapi saat ulangan, nilainya selalu di bawah passing grade (seingat aku 65 dari 100). Menurut saya, ayat tersebut sangat menggambarkan peribahasa tersebut, serta mengingatkanku dengan kaos aku pada gambar yang di bawah:


Kata kaos merah, orang bijak mendengarkan! (Dokumen pribadi)

Cukup banyak orang pintar yang saya tahu yang tidak banyak bicara, tapi ilmu pengetahuannya bagaikan kamus berjalan. Mereka umumnya memilih untuk diam pada saat diskusi, dan hanya akan berbicara jika diminta pendapatnya, ataupun jika seseorang menyatakan fakta yang dinilai benar-benar tidak sesuai. Kejadian tersebut, ternyata tertulis secara implisit di kitab Amsal juga tertulis nih di Amsal 21:23, yang berbunyi demikian:

“Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran.”

Ajaran Yakobus

Seperti halnya Kitab Amsal yang tadi aku jelaskan, Kitab Yakobus sendiri juga mengandung banyak contoh konkrit untuk berbuat sesuai dengan kehendak Allah. Salah satunya adalah untuk mengajak umatnya untuk tidak cepat marah. Dalam Yakobus 1:19-20, ia mengajarkan umatnya demikian:

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.”


Ilustrasi oleh Icons8 Team dari Unsplash


Sering aku lihat (dan jujur aku juga sering gak luput dari dosa tersebut), jika apa yang orang lain lakukan, atau bahkan suasana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita menjadi kesal. Sumpah serapah, kata kasar, ataupun kata-kata kebun binatang pun keluar dari mulut orang yang sedang marah. Hal tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh Umat Kristen, terutama yang mengaku dirinya rajin berdoa, rajin renungan, pokoknya bilang rajin menjalin relasi dengan Allah lah. Ok, mungkin kalian berpikir, Tuhan Yesus pernah marah kok, pas Bait Allah dijadikan tempat untuk berdagang. Tapi, banyak juga ayat yang mengajarkan kita agar kita tidak cepat marah. Seperti contoh pada saat Kain membunuh Habel karena Kain marah saat persembahan kurbannya tidak diterima oleh Allah, Allah pun menghukum Kain, seperti tertulis dalam Kejadian 4:11-12:

Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.

Pada saat Bangsa Israel keluar dari Mesir


Ilustrasi Bangsa Israel kabur dari Mesir (Moser, 2019)

Nah, pas zaman Musa, Firaun, dengan tujuan untuk menekan populasi Bangsa Israel, memperbudak umat Israel sedemikian rupa, sehingga populasi Bangsa Israel dapat menurun sesuai dengan keinginannya. Karena itulah, Bangsa Israel mengeluh kepada Allah, ingin kabur dari Mesir. Nah, Tuhan Yesus berkata seperti ini di Keluaran 14:14:

“TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Ok, mungkin kalian bertanya: “Tim, diam itu artinya bisa banyak lho. Bukan berarti diam yang dimaksud seperti setelah orang ngeSHHHHHin kita.”. Kita bisa lihat terjemahan Bahasa Inggrisnya, yang berbunyi demikian:

“The Lord will fight for you, and you have only to be silent.”

Nah, dari sini nih aku bisa menyimpulkan kalau diam disini artinya tidak banyak bicara. Selain kita marah, kita sering juga membaca cerita bahwa setelah mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, orang tersebut menyalahkan Tuhan atas kejadian yang mengalaminya. Contohnya saja dalam perjalanan Bangsa Israel, mereka bersungut-sungut pada saat mereka tidak mendapatkan air selama tiga hari perjalanan, dan pada saat tiba di Mara, air yang didapatnya terasa pahit! (Pardomuan, 2017) Seharusnya, Bangsa Israel bersyukur kepada Tuhan; Tuhan sudah memberikan tiang awan yang meneduhi mereka dari panas pada siang hari, serta dingin pada malam hari. Tuhan juga sudah membantu Bangsa Israel kabur dari Mesir dengan membelah Sungai Teberau menjadi dua, sehingga mereka dapat kabur dari pasukan Bangsa Mesir yang mengejar mereka.

Jadi, gimana ya Tim?

Salomo sudah bilang diam, Yakobus sudah bilang juga biar tidak cepat marah, Allah juga mengingatkan Bangsa Israel untuk diam saja saat kabur dari Bangsa Mesir. Sudah ada tiga tokoh dari Alkitab yang menyarankan kita semua untuk tetap diam, terutama dari Salomo melalui Kitab Amsal yang sungguh edukatif. Nah, makanya sebelum kita membuka mulut kita untuk menyakiti perasaan orang lain, kita harus mengingat bahwa cukup banyak Ayat Alkitab yang mengingatkan kita untuk  tidak banyak bicara, ataupun menekan amarah kita saat perasaan kita mulai memanas. Jadi, kalau kita merasa ingin marah, ingat saja apa yang kaos putih katakan di gambar paling atas:


"SHHHHH!"

Sumber:


  • Clements, Ronald E. (2003). "Proverbs". In Dunn, James D. G.; Rogerson, John William (eds.). Eerdmans Commentary on the Bible. Eerdmans.

  • JW.ORG. 2020. What Does The Bible Say About Anger?. [online] Available at: [Accessed 28 June 2020].

  • Openbible.info. n.d. What Does The Bible Say About Silence?. [online] Available at: [Accessed 5 June 2020].

  • Pardomuan, J., 2017. Kita Terlalu Sering Bersungut-Sungut. [online] Analisadaily.com. Available at: [Accessed 29 June 2020].

  • Moser, S. (2019). "A Mine of Archaeological Knowledge: Israel in Egypt" in Painting Antiquity: Ancient Egypt in the Art of Lawrence Alma-Tadema, Edward Poynter and Edwin Long, Oxford University Press, pp. 154–164 Retrieved on 5 March 2020.

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER