Seringkali kita memiliki mimpi-mimpi dan impian yang ingin diraih tapi kenyataan menyeret kita menjauh dari semua itu.
Setiap orang terlahir di dunia ini dengan suatu tujuan yang spesifik. Tuhan tidak menciptakan kita asal-asalan. Ketika Ia menghembuskan napas hidup ke dalam diri manusia, Ia juga memperlengkapinya dengan tujuan yang harus dicapai. Hanya saja, banyak dari kita dalam perjalanan hidup ini begitu sulit memahami apa yang Tuhan mau. Kenyataan hidup yang pahit, keadaan jatuh-bangun, membuat kita tidak tahu lagi apakah masih penting untuk mencari tahu tujuan hidup.
Terkadang hanya ingin bertahan saja; atau, seringkali kita memiliki mimpi-mimpi dan impian yang ingin diraih tapi kenyataan menyeret kita menjauh dari semua itu.
Belajar dari seorang Maria, ibu Yesus. Sesungguhnya, panggilan Maria adalah sesuatu yang sangat berat untuk ditanggung, terutama ketika ia harus menjalani hidup sebagai seorang wanita yang hamil di luar nikah. Alkitab tidak mencatat kesulitan Maria selama 9 bulan itu, apa sikap orang sekitarnya, tapi kita bisa bayangkan bahwa tentu itu hidup yang tidak mudah untuk dijalani dan Maria sadar akan hal itu.
Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
Lukas 1:34
Hal ini menunjukkan bahwa ada keraguan juga di dalam hati Maria, bagaimana dia akan menghadapi hari-harinya ke depan. Namun, sebagai seorang yang taat Maria akhirnya berkata di ayat 38: kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Iman Maria membuktikan bahwa memang benar, Tuhan tidak meninggalkan dia. Memang benar bahwa penyertaan Tuhan tidak pernah berubah. Iman yang besar juga ditunjukkan oleh suaminya, Yusuf yang mendapat konfirmasi dari malaikat bahwa Maria mengandung dari Roh Kudus. Sehingga pada akhirnya, iman percaya mereka membuat mereka tetap maju bersama-sama meski dalam situasi yang sukar, meski secara manusia, apa yang dialami Maria dan Yusuf adalah hal yang tidak masuk akal. Semua orang yang waras dan tidak percaya hal-hal spiritual akan berkata bahwa Yusuflah yang menghamili Maria, padahal mereka belum menikah. Di masa dulu maupun masa sekarang, tidak akan ada yang percaya bahwa Maria hamil karena Roh Kudus.
Bagaimana dengan hidup kita hari-hari ini? Mungkin kita mengalami banyak masa sukar, mungkin segala sesuatu berjalan tidak seperti yang diharapkan. Kita merasa tidak ada gunanya lagi kita hidup. Kita merasa apa yang kita inginkan adalah hal yang baik tapi kenapa Tuhan tidak memberikannya, justru kesulitan demi kesulitan yang kita alami.
Ingat satu hal, ketika kita menyadari bahwa hidup kita milik Allah, kita tidak akan mampu lagi protes dan mengatur Tuhan untuk melakukan apa yang menyenangkan kita. Mari selalu mengingat bahwa hidup kita harus menyenangkan Dia, bukan sebaliknya. Tuhan yang harus puas dengan hidup kita, bukan kita yang menuntut kepuasan; sekalipun apa yang kita alami adalah hal-hal yang mendatangkan air mata dan rasa sakit.
Teman-teman, tidak banyak orang yang mau memahami dari mana kita berasal dan apa masa lalu kita. Tapi Tuhan peduli. Mungkin kita tidak bisa terbuka dengan orang lain karena takut dihakimi, tapi kita bisa selalu datang kepada Dia. Mungkin sejak masa kecil, kita memiliki pengalaman hidup yang menyakitkan, tertolak, dan sebagainya. Ada yang kelahirannya tidak diinginkan orang tua, ada yang bergumul dengan kesulitan ekonomi sejak kecil dan sudah membantu ortu berjualan sejak SD, ada yang bergumul dengan ayah yang suka mabuk dan memukul, ada yang ekonominya baik tapi tidak dipedulikan orang tua, ada yang mengalami pelecehan, ada yang masa kecilnya oke, tapi setelah dewasa jatuh pada pergaulan yang buruk.
Semua persoalan hidup yang sedang kita gumuli saat ini, sakit-penyakit, hati yang patah, ayo kita bawa kepada Tuhan. Dia sanggup memulihkan kita, Dia membalut setiap luka. Jangan takut untuk tetap meminta dan berharap. Kita tidak tahu akhirnya akan bagaimana, tapi di dalam Tuhan semua tetap baik bahkan ketika orang lain memandang itu tidak baik. Kita tidak mengerti sekarang, tapi kelak kita akan mengerti.
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
(Yohanes 13:7)
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: