Melihat Sisi Lain dari Cinta dan Harapan yang Pupus.

Best Regards, Live Through This, 10 November 2019
Terkadang cinta memang memahitkan. Namun, di balik semua itu, selalu ada rancangan Allah bagi setiap orang percaya untuk melihat bahwa cinta sejati hanya ada di dalam-Nya, Sang Sumber Kasih itu.

Yesus menjawab dan berkata kepadanya, "Jika seseorang mengasihi Aku, dia akan menuruti firman-Ku, dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya dan tinggal bersamanya." -Yohanes 14:23

Cinta. Apa yang terbersit di pikiran kita saat mendengar kata itu? Tentu kita akan membayangkan relasi indah yang kita rasakan kepada seseorang yang sungguh kita kasihi. Dalam konteks hubungan istimewa, cinta menjadi sesuatu yang harus ada dalam hubungan tersebut. Tanpa cinta hubungan istimewa antara seorang pria dan wanita tidak akan berjalan dengan sehat.

Berbicara tentang cinta, saya pernah mengalami pengalaman memilukan tapi sekaligus membantu saya mengenali kehendak Tuhan lewat kepahitan cinta yang saya rasakan. Pengalaman itu terjadi beberapa bulan lalu saat saya merasa tertarik terhadap seorang wanita yang saya cintai dan membuat saya berharap untuk dapat membangun relasi khusus dengannya. Akan tetapi, semua harapan itu pupus karena kenyataan ternyata berkata lain.  

Photo by Brunel Johnson on Unsplash


Saya mengetahui bahwa dia juga sedang menggumuli orang lain yang sudah dikenalnya lebih lama dari saya. Hal ini membuat saya sedih dan akhirnya saya membatalkan niat untuk mengajak dia saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Saya hanya bisa sekadar mengungkapkan perasaan saya selama ini kepadanya. 

Di tengah kesedihan dan kepedihan yang saya alami, saya bertanya kepada Tuhan. "Mengapa aku mengalami ini Tuhan? Mengapa Engkau memberikan perasaan itu kepadaku apabila dia bukan untuk untukku?" Rasa kesal, marah, dan kecewa menyelimuti saya hingga secara tidak langsung membuat saya merasa kalau Tuhan tidak adil karena Ia mengizinkan penderitaan ini terjadi.

Namun di tengah kemarahan saya kepada-Nya, Dia mengajarkan satu hal yang amat penting dan tidak pernah saya dapatkan sebelumnya. Pelajaran bahwa dalam hal menjalin relasi istimewa, seseorang harus terlebih dahulu mengalami relasi yang indah bersama dengan-Nya, sehingga orang itu merasa cukup dengan anugerah yang Ia berikan kepadanya. Saya menyadari bahwa selama ini saya belum memiliki relasi yang intim dengan Tuhan dan kesadaran itu membawa saya pada penerimaan bahwa mungkin Tuhan memang belum mau saya menjalin relasi istimewa. Ia mau saya terlebih dahulu membangun relasi dengan-Nya sebagai Tuhan yang mengasihi saya. 

Photo by Lina Trochez on Unsplash


Kenyataan ini membawa saya pada rasa damai yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan. Dia mengingatkan saya kembali bagaimana Dia telah mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menebus dosa saya karena cinta-Nya yang begitu besar. Rasa sedih yang awalnya menyelimuti berubah menjadi sukacita yang melimpah. Melalui pengalaman ini saya menyadari satu hal, kasih Tuhan kepada setiap kita sudah cukup untuk membuat kita merasakan dan mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya. Jaminan bahwa kita sebagai orang percaya adalah kekasih Kristus merupakan suatu penghiburan bahwa Ia akan memberikan kita apa yang disebut dengan cinta sejati.

Ya terkadang cinta memang memahitkan. Namun, di balik semua itu selalu ada rancangan Allah bagi setiap orang percaya untuk melihat bahwa cinta sejati hanya ada di dalam-Nya, Sang Sumber Kasih Itu. Apa yang saat ini menjadi cinta sejati bagi kita? Apakah Allah menjadi Pribadi utama yang kita cintai? 

Kiranya Tuhan memimpin setiap kita untuk mengerti dan mengalami cinta sejati yang ada di dalam-Nya sebelum Ia mengizinkan kita untuk mengasihi pasangan yang Ia akan percayakan kepada kita.  

SOLI DEO GLORIA.

LATEST POST

 

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Kalimat pada judul yang merupakan bahasa latin tersebut berasal dari slogan sebuah klub sepak bola t...
by Jonathan Joel Krisnawan | 27 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER