Keraguan Mendatangkan Iman yang Merdeka

Best Regards, Live Through This, 28 June 2019
Saya mulai bertanya pada hamba Tuhan di gereja tempat saya beribadah tetapi respon mengejutkan yang diberikan hamba Tuhan tersebut adalah menyarankan saya untuk beriman tanpa banyak tanya, hamba Tuhan tersebut juga mengakui bahwa dia tidak dapat menjawab jawaban yang membuat saya ragu.

Terkadang Tuhan mengizinkan keraguan terjadi di dalam hidup kita, agar kita bisa sadar dan berserah kepada-Nya Sang Sumber Hidup itu yang mampu membimbing kita terus berada dalam kebenaran-Nya.

Keraguan yang Amat Mengganggu

Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami keraguan, dan tidak sedikit orang yang mengalami keraguan merasa gelisah serta tidak tenang.  Itulah yang saya rasakan pada saat duduk di kelas dua SMP, di mana saya hidup di dalam keraguan yang sungguh menggelisahkan.  Hal ini disebabkan karena pada suatu siang setelah pulang sekolah, seperti biasa saya sering mendengarkan lagu di Youtube dan juga menonton berbagai video menarik.  Lagu demi lagu saya dengarkan dan akhirnya sampailah saat di mana ada satu video ceramah menarik dari seorang ulama yang menjelaskan kalau Yesus Kristus bukanlah Tuhan seperti yang diyakini oleh orang-orang Kristen saat ini.  Menurutnya, ajaran gereja pada saat ini telah menyimpang seperti yang Yesus ajarkan kepada murid-murid-Nya, dan dia menambahkan bahwa ajaran yang mengatakan kalau Yesus adalah Tuhan merupakan ajaran buatan gereja yang tidak ada dasarnya. Menurutnya lagi, Yesus dan murid-murid-Nya pun tidak pernah mengajarkan ajaran ini.

Photo by Alfred Aloushy on Unsplash

Ulama tersebut berusaha meyakinkan pendengarnya dengan membuktikan bahwa Alkitab pun tidak pernah menyatakan kalau Yesus adalah Tuhan. Dia mengutip Yohanes 5:30; Yohanes 14:29; dan Kisah Para Rasul 2:22 yang menurutnya dapat membuktikan bahwa Yesus hanyalah manusia biasa dan bukan Tuhan; dengan keterampilannya beretorika, ia membuat saya yakin akan penjelasannya tersebut, dan saat itulah saya ragu dan mulai tidak percaya kepada Kristus.  Bahkan ulama tersebut menantang orang-orang Kristen dengan berkata bahwa dia akan menjadi Kristen dan dibaptis, apabila ada seorang Kristen yang mampu membuktikan ketuhanan Yesus di dalam Alkitab dan membuktikan bahwa Yesus pernah mengatakan kalau diri-Nya adalah Tuhan dan memerintahkan murid-murid untuk menyembah-Nya.  Saat itu saya benar-benar kacau, saya mengalami keraguan akan iman yang membuat saya berpikir kalau selama ini saya telah ditipu oleh gereja.

Photo by Steve Halama on Unsplash

Di tengah keraguan tersebut, saya berusaha untuk mencari jawaban.  Saya mulai bertanya pada hamba Tuhan di gereja tempat saya beribadah tetapi respon yang saya dapat sungguh mengejutkan - ia menyarankan saya untuk beriman tanpa banyak tanya. Hamba Tuhan tersebut juga mengakui bahwa dia tidak dapat menjawab keraguan saya.

Tidak tahu apa yang harus saya lakukan, akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang agnostik yang tidak peduli apakah Allah itu ada atau tidak, dan saya berusaha untuk tidak mengingat pertanyaan-pertanyaan itu.  Tetapi anehnya semakin saya berusaha untuk tidak mengingat pertanyaan-pertanyaan tersebut, semakin saya terngiang-ngiang.  Di dalam keadaan itu saya berkata, "Kepada Tuhan yang tidak saya kenal, saya tidak tahu apakah Engkau ada atau tidak, saya tidak tahu apakah Yesus Kristus menurut Alkitab adalah Tuhan atau hanya manusia biasa, tetapi jika Kristus adalah Tuhan, seperti yang dipercayai oleh orang-orang Kristen pada umunya, tunjukanlah saya jawaban atas keraguan saya ini." Demikianlah perkataan saya kepada Tuhan, akhirnya dengan ajaib dan tak terduga Ia menjawab permohonan doa saya dan meneguhkan iman saya.

Iman yang Memerdekakan dan Berdampak

Tuhan menjawab doa itu dengan cara mendorong saya untuk mengikuti sebuah Seminar Apologetika yang membahas tentang kekristenan dan tantangan pluralisme agama; pembicara di seminar tersebut sangat kritis dan berpengetahuan luas.  Akhirnya setelah seminar selesai, saya memberanikan diri berbicara dengan pembicara tersebut dan menyampaikan pergumulan saya. Saya langsung menanyakan pertanyaan yang membuat saya ragu. Di luar dugaan, pembicara tersebut menjawab dengan amat logis dan sistematis, sesuai dengan apa yang Alkitab katakan.  Segala ayat yang dikatakan ulama tersebut ternyata digunakan di luar konteks perikop tersebut dan ditafsirkan dengan sembarangan, seakan-akan Yesus bukan Tuhan. Padahal kebenarannya tidak demikian.  Misalnya, ulama tersebut mengutip Kisah Para Rasul 2:22 di mana Petrus mengatakan bahwa "Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu." Kata seorang di dalam ayat tersebut, menurutnya menunjukan kalau Yesus hanya manusia, bagaimana mungkin Yesus adalah Allah atau Tuhan, tetapi juga adalah seorang yang merupakan sebutan untuk manusia?

Photo by Headway on Unsplash

Tentu saja kata seorang di dalam ayat tersebut tidak menunjukan kalau Yesus bukan Tuhan, tetapi justru menunjukan kalau Yesus adalah Tuhan dalam rupa manusia yang dapat dilihat oleh semua orang pada zaman-Nya.  Kalau menurut ayat ini Yesus bukanlah Tuhan, maka Petrus pun pasti menolak untuk percaya kepada Yesus sebagai Tuhan.  Tapi faktanya Petrus sendiri mengakui kalau Yesus adalah Allah dalam suratnya 2 Petrus 1:1 di mana Petrus menyebut Yesus sebagai Allah. Mulai saat itu saya sungguh bersyukur atas anugerah Tuhan yang menjawab keraguan saya, dan menarik saya yang hampir keluar dari kebenaran-Nya. 

Sejak saat itu juga saya aktif melayani di gereja dan bahkan Tuhan mempercayakan saya untuk meyakinkan rekan saya yang hampir keluar dari kekristenan karena juga meragukan ketuhanan Yesus. Saya sungguh bersyukur karena sampai sekarang Tuhan senantiasa beserta saya dan menumbuhkan iman saya hari demi hari. 

Photo by Jack Sharp on Unsplash

Terkadang Tuhan mengizinkan keraguan terjadi di dalam hidup kita, agar kita bisa sadar dan berserah kepada-Nya, Sang Sumber Hidup yang mampu membimbing kita terus berada dalam kebenaran-Nya. Saat kita mengalami keraguan apapun masalahnya, berserahlah kepada Tuhan dan biarkan Dia bekerja sesuai kehendak-Nya.  Kiranya kesaksian ini bisa menjadi berkat bagi teman-teman, khususnya mereka yang sedang atau mulai meragukan Tuhan. 

Soli Deo Gloria.


LATEST POST

 

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Kalimat pada judul yang merupakan bahasa latin tersebut berasal dari slogan sebuah klub sepak bola t...
by Jonathan Joel Krisnawan | 27 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER