"Jesus possesses absolute authority in the world and warrants absolute allegiance from the world. Let’s trust wholeheartedly in Jesus’ authority. Let’s rest peacefully in Jesus’ authority. Let’s submit completely to Jesus’ authority. Let’s rejoice gladly in Jesus’ authority." - David Platt, "The King's Authority" (part 1)
“Taat sama pemerintah? Buat apa! Toh, pemerintah kita isinya korup dan mementingkan diri semua!”
Ignite People, bukankah itu adalah hal yang sudah sangat sering kita dengar, terlebih lagi akhir-akhir ini karena ada begitu banyak keputusan pemerintah yang penuh dengan kontroversi? Mimin pun mengerti bila ini adalah saat-saat yang sulit untuk bisa patuh kepada pemerintah, dan sebagai warga negara Indonesia, Mimin rasa setiap dari kita—terlebih lagi orang-orang Kristen— perlu terlibat untuk memperbaiki apa yang salah.
Image on MPR
Kita semua tentunya sudah berulang kali mendengar mengenai Roma 13:2 yang mengatakan bahwa kita harus tunduk kepada pemerintah. Namun, dengan kondisi pemerintahan yang sering kali mengecewakan, apakah perintah ini masih relevan?
Ignite People, mari kita berkenalan dengan jemaat di Roma yang merupakan pembaca pertama dari surat Roma. Surat ini ditulis oleh Paulus untuk menyatukan kembali jemaat Yahudi dan non-Yahudi di Roma yang terpecah. Nah, dalam ed letter ini, Mimin mengajak kita untuk melihat kepada pemerintahan Roma.
Pemerintahan Roma pada waktu surat ini ditulis bukanlah pemerintah yang baik dan mengenal Allah. Sebaliknya, pemerintahan Roma abad pertama menjadikan kekristenan sebagai musuh yang harus ditumpas. Mungkin sebagian dari kita familiar dengan Kaisar Nero, seorang Kaisar yang banyak menghabisi orang-orang Kristen. Begitu pun dengan penguasa Roma lain pada waktu itu, mereka adalah orang yang mementingkan diri sendiri jauh dari urusan masyarakat.
Menariknya, dalam konteks pemerintahan seperti itulah Paulus menuliskan surat ini. Bila pada hari ini kita sulit untuk menerima bahwa kita harus taat pada pemerintah yang korup, terlebih lagi orang-orang Kristen di Roma pada waktu itu. Taat kepada pemerintah tidaklah tergantung pada pemerintahannya, melainkan karena Allah.
“Lalu bagaimana bila pemerintah melakukan hal yang jahat?”
Ignite People, Allah itu adil. Ia tidak tutup mata, dan penghakiman-Nyalah yang berkuasa atas kejahatan tersebut; tugas kita adalah taat kepada Allah yang telah mengizinkan pemerintahan ini ada. Lagipula, ketika kita sering berkata bahwa pemerintah itu korup, pernahkah kita berpikir mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ignite People bukankah sesungguhnya pemerintahan adalah refleksi atau cerminan dari rakyatnya? Sebagai rakyat Indonesia, mungkin kita bisa melihat para pemimpin di negeri ini jahat, tapi pertanyaannya adalah, “Apakah kita sudah menjadi berbeda dari mereka?” Mari kita lihat lingkungan kita? Bukankah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme juga sering terjadi, bahkan termasuk di lingkungan gereja?
Ignite People, kenyataan akan pemerintahan yang tidak sempurna seharusnya mengingatkan kita bahwa kita perlu berbenah. Terlebih lagi sebagai orang Kristen yang ngakunya mengenal kebenaran, bukankah kita harus lebih lagi menjadi garam dan terang bagi sekitar?
Image on Wikipedia
Firman Tuhan mengajar kita bahwa tunduk kepada pemerintah tetap harus dilakukan dalam ranah tunduk kepada Allah. Ketika para rasul memberitakan Injil, bukankah mereka dihalau begitu rupa oleh pemerintah yang ada? Namun, mereka tetap pergi dan menanggung risiko dari perbuatan mereka. Perintah Allah tetap yang menjadi yang utama bagi kita sebagai orang Krsiten. Dengan itu, kita bisa menjadi garam dan terang, serta perpanjangan tangan-Nya di dalam dunia ini.
Nah, di bulan ini, Mimin mau ajak Ignite People untuk sama-sama menuangkan ide dan pikiran mengenai bagaimana sebagai orang Kristen, kita bisa membawa negara ini menuju negara yang lebih baik. Mimin tunggu, ya, karya kalian!
-MinSon
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: