"Menjadi Petualang Kehidupan di 2024: Membangun Karakter dan Iman Seperti Bapak Abraham"

Best Regards, Live Through This, 04 February 2024
Kejadian 12: 1-2 Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat


Image on Pexels

Marilah kita membayangkan diri kita sendiri ketika kita sudah tua nanti? Apakah kita sedang bersantai di tepi pantai? Membaca buku di depan rumah? Atau menonton TV sambil ditemani makanan ringan dan minuman hangat? Pernahkah ada yang terpikirkan untuk meninggalkan rumah dan pergi menjelajahi serta tinggal di alam liar atau tempat baru? Mungkin, sebagian besar dari kita akan lebih memilih kehidupan yang lebih santai dan menyenangkan. Siapa sih yang mau memilih hidup yang sulit pada masa tuanya? Mungkin, Abraham adalah salah satu dari sedikit orang yang akan kita anggap menjadi orang aneh.


Salah satu kisah tertua tentang petualangan seorang manusia dalam menghadapi kekacauan dunia adalah kisah Abraham. Abraham adalah seorang pria tua yang hidup bersama dengan keluarga besarnya, mulai dari saudara-saudaranya hingga anak-anak/cucu mereka. Ia tinggal di sebuah kota yang sama selama 75 tahun dan mungkin saja, ia sudah punya beberapa rekan yang ia kenal di seluruh penjuru kota. Kemudian, Allah memanggilnya untuk meninggalkan semua yang ia kenal dan ia sayang demi sebuah janji akan keturunan. Untuk memenuhi firman Tuhan dan berpegang pada janji-Nya, tentu merupakan keputusan yang cukup pelik. Abraham sudah tidak muda lagi, begitu juga dengan istrinya. Bayangkan, jika kamu menjadi Abraham. Apa saja yang kamu pikirkan saat itu? Apakah kesiapan fisik dan kesehatanmu dan istrimu yang sudah tidak seprima dulu? Kondisi keuangan yang diperlukan untuk perjalanan panjang? Atau kesiapan mental untuk meninggalkan semua kenalan dan kenyamanan yang kita miliki? Apapun itu, semoga teman-teman sekalian kini dapat membayangkan betapa peningnya kepala Abraham saat ia hendak memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.


Pada perjalanan inipun, Abraham melewati banyak sekali tantangan. Ia mengalami kesulitan menjaga keamanan keluarganya, kebutuhan hidup kelompoknya, hingga ia harus berpisah dengan keponakan kesayangannya. Ia bertemu dengan raja Mesir, bandit, hingga malaikat. Sebuah rangkaian petualangan yang dirajut dengan banyak kejutan. Kendati demikian, kita dapat sama-sama sepakat bahwa lewat petualangannya ini, Abraham menjadi manusia yang berbeda dibandingkan dengan ketika ia masih berada dalam naungan keluarganya. Ia menjadi lebih tangguh, lebih bijak, dan tentunya ini semua karena ia terus bersandar dalam Tuhan pada setiap langkah hidupnya.


Image on Pexels

Sejatinya, manusia memang ditakdirkan untuk terus berpetualang dan berjalan di tengah ketidakpastian. Sejak Abraham pertama kali mendengar Firman dari Tuhan untuk meninggalkan kampung halamannya, Tuhan tidak hanya ingin agar Abraham pergi ke tempat yang dituju, namun juga bertumbuh dalam perjalanan baik secara karakter, kepribadian, maupun imannya kepada-Nya. Iman kepada Tuhanlah yang membangun keberanian dalam dirinya untuk menghadapi ketidaktahuan dan menguatkan jiwa dan raganya untuk melawan tantangan dunia. Sebagaimana Abraham menjalani hidupnya bersama dengan Tuhan, kisah ini juga mengingatkan kita untuk terus berpetualang, go into the unknown, dan dari sanalah ketangguhan iman diuji dan karakter kita dibangun.


Saya selalu kagum dengan bagaimana akademi militer untuk pasukan khusus terutama di Indonesia dalam membangun kekuatan pasukannya. Mereka harus menjalani latihan fisik dan mental yang ekstrim sambil bertahan menghadapi situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Perjalanan pelatihannya biasanya mencakup misi yang berat, namun bukan hanya tujuannya saja yang berat. Mereka harus pergi jauh dari keluarga dan teman-temannya, dituntut untuk dapat bertahan hidup dengan mengandalkan lingkungan sekitarnya: tidur dengan kondisi seadanya, minum dengan sumber air yang tersedia, dan menangkap/memasak mangsa yang ada. Tidak heran, kesuksesan misi mereka sangatlah tinggi, para pasukannya memiliki semangat juang yang tinggi, dan militer Indonesia pun beberapa kali memenangkan penghargaan bergengsi internasional atas dedikasi dan kerja keras pasukannya dalam menjalankan misi. 


Image on Freepik

Tak bisa dipungkiri bahwa kisah Abraham penuh dengan pencapaian dan pengorbanan yang tak terbayangkan manusia, atau bahkan diri Abraham sendiri. Walau ia sukses mengelabui Raja Mesir, ia harus berpisah dengan keponakannya yang disayang. Meski ia memiliki dua anak, mereka tidak dapat bersama dan harus mengorbankan salah satunya. Itulah perjalanan hidup manusia. Kita jatuh, kita bangkit. Namun yang terpenting, kita tidak menyerah. Untuk bertumbuh, memang betul kita harus memusatkan perhatian kita pada kesempurnaan, namun bukan berarti kita dapat menjadi sempurna. Kita adalah manusia yang penuh cacat dan cela. Tapi, ini lah sebuah pengharapan bahwa semua orang, terlepas dari apapun latar belakangnya, memiliki kesempatan menjadi versi diri yang lebih baik. Menerima ketidakpastian dan ketidaksempurnaan diri, namun tetap mengarahkan hati pada kesempurnaan, itulah yang membangun ketahanan mental yang kuat serta iman yang tangguh. 


Pada masa tahun baru ini, bagi kamu yang saat ini sedang menyusun rencana besar untuk diri sendiri, atau jika kamu ingin melakukan sebuah perubahan baru dalam diri sendiri? Belajarlah dari kisah bapak Abraham, dari seorang kepala suku di kampung halamannya sendiri menjadi seorang legenda yang dikenal milyaran manusia saat ini. Ia menyambut panggilannya untuk menjawab tantangan hidup dan menaklukkan sebuah petualangan yang luar biasa. 


Belajar untuk selalu mengusahakan dan menjadi yang terbaik, baik bagi keluarga, bagi pekerjaan, bagi diri sendiri, dan tentunya bagi Tuhan. Dengan begitu, kita  berdampak bagi lingkungan sekitar kita dan kehadiran Tuhan semakin nyata bagi dunia.

LATEST POST

 

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Kalimat pada judul yang merupakan bahasa latin tersebut berasal dari slogan sebuah klub sepak bola t...
by Jonathan Joel Krisnawan | 27 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER