Selamat memaknai Natal, selamat membagikan kasih sukacita kepada sesama. Tuhan Yesus memberkati
Shalom! Desember lalu tentu menjadi bulan yang sangat spesial bagi kita umat Kristiani, sebab Sang Juruselamat lahir ke dunia membawa kesukaan besar bagi dunia. Sejak kita berada di tingkat Sekolah Minggu selalu diajarkan bahwa Natal adalah sebuah kabar baik dan sukacita, dimulai dari bukti nyata dari yang dijanjikan para nabi di Perjanjian Lama hingga berita sukacita dari Malaikat Gabriel akan lahirnya seorang penyelamat dan dinamakan “Immanuel” yang artinya Allah beserta kita. Hadiah yang dibawa oleh para majus untuk kelahiran Yesus merupakan simbolisasi yang mulia. Emas merupakan sebuah mata uang yang sangat berharga bahkan hingga masa kini, kemenyan yang digunakan untuk ritual keagamaan dan mur sebagai wewangian jenazah.
Namun tidak menyangka dibalik semua kabar sukacita terjadi pula sisi kelam,
apa saja? Mari kita bahas bersama-sama
Ketika Yusuf pertama kali mendengar bahwa Maria sedang mengandung dari Roh Kudus sontak ia menjadi khawatir dan bingung, bagaimana mungkin ia sedang bertunangan tetapi Maria sudah hamil. Apalagi pada masa itu perzinahan dianggap sebagai hal yang sangat hina, kaum Wanita bisa dijatuhi hukuman rajam hingga mati, maka Yusuf berencana ingin menceraikan Maria secara diam-diam.
Kala itu sedang terjadi sensus penduduk, maka semua penduduk termasuk Maria dan Yusuf harus berpindah ke Yerusalem, perjalanan dari Mesir menuju Yerusalem bukanlah perjalanan yang mudah dan cepat, terlebih Maria sedang hamil tua, ditambah kendaraan yang tersedia hanyalah hewan. Kita dapat membayangkan tidaklah mungkin mengambil rute tercepat karena medannya sangat curam, maka mereka mengambil rute memutar, sekalipun lebih jauh namun lebih aman terutama bagi Maria.
Image by Tariq Alisubh on Unsplash
Apa yang terlintas di benak kita mendengar benda tersebut? Seolah tidak percaya namun itulah yang terjadi. Ketika semua penginapan menolak Roh Kudus hadir memberi hikmat sehingga ada satu penginapan yang bersedia memberikan tempat meskipun didalam ruang yang kebetulan berdekatan dengan kandang hewan. Yusuf dan Maria menerima semua itu dengan tulus hati. Ruang tamu yang merupakan tempat “bersantai”, palungan sebagai tempat makanan hewan, dan kain lampin yang digunakan untuk membungkus hewan kurban menjadi saksi lahirnya Raja. Berita yang semula buruk telah diubahkan menjadi kabar sukacita.
Image by Matt Botsford on Unsplash
Raja Herodes mengeluarkan aturan seluruh anak laki-laki yang berusia di bawah 2 tahun harus diserahkan. Aturan ini membuat seluruh penduduk Yerusalem panik dan ketakutan, bisa diasumsikan tidak hanya anak usia di bawah 2 tahun saja, bahkan lebih yang ikut diserahkan. Kekaisaran Romawi sangat kejam pada masa itu. Namun sekali lagi Bapa berkarya, kelahiran Yesus di kandang tidak memancing kecurigaan dari tentara Romawi sehingga bayi Yesus selamat.
Melalui sisi lain Natal, ada hikmat yang Tuhan berikan kepada kita umat-Nya, yaitu :
Image by Latrach Med Jamil on Unsplash
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: