Lo Punya Duit, (Bukan Berarti) Lo Punya Kuasa!

Best Regards, Live Through This, 24 July 2023
Konon, orang yang memiliki uang identik dengan kekuasaan yang mengikutinya.

Entah berapa banyak yang sudah menulis dan membahas kisah dua orang pemuda yang sedang bercakap-cakap dan penggalan videonya berkata “pemikiran gue nih ya, lo punya duit lo punya kuasa, tapi gue ga gitu”. Cuplikan ini cukup membuat netizen, sebutannya, tertawa dan membuat parodi dari kalimat yang diucapkan. Awalnya kita bertanya “apa sih hubungannya sama yang bermateri dan yang gak bermateri terus bisa menang secara pemikiran?”, tapi ada kalimat yang bisa jadi benar adanya. Di zaman sekarang, ketika seseorang punya uang, maka dia memiliki kuasa.


Image on Republika

Meraih kesuksesan tentu tidak dapat dilalui dengan jalan yang mudah. Sukses di era digital sekarang menawarkan berbagai cara seperti menjadi terkenal atau langsung mendapatkan uang instan atau keuntungan secara instan. Ada yang ikut-ikut bermain di investasi, ada yang ikut pinjaman berbasis digital, ada juga yang memilih untuk menjadi viral. Tujuannya ya tidak lain tidak bukan ya ujung-ujungnya untuk mendapatkan uang. Kalau Ignite People yang bekerja sebagai pelaksana dan perencana korporasi, apa sih yang kita inginkan dalam berkarir? Naik jabatan dan tentunya memiliki gaji yang berdigit? Atau mendapatkan passive income yang menggiurkan? Semua lagi-lagi pada ukuran yang dapat diperhitungan yaitu uang. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tak berkekurangan, kita lalu berandai-andai jika menjadi konglomerat besar, mempunyai uang dan bebas memilih dan membeli gadget keluaran terbaru, atau mungkin membeli tiket konser tanpa perlu memikirkan pilihan kursi yang akan dipilih. Jangan khawatir, saya juga berandai-andai, kira-kira kalau ada uang satu miliar jatuh di depan saya, enaknya dibeli untuk apa, ya? Apa iya masih mikir-mikir untuk sekedar mencari sabun yang promo?


Pertanyaan ini kemudian cukup membuat pikiran menyelami filosofi dalam kehidupan; "Kenapa, sih uang menjadi takaran kekuasaan seseorang?" Konon, orang yang memiliki uang identik dengan kekuasaan yang mengikutinya. Semakin banyak uang yang dimiliki, kita bebas mengatur tatanan kehidupan atau bahkan membeli barang tanpa melihat harganya. Ada yang sifatnya positif, ada juga yang sifatnya negatif. Kekuasaan bisa menjadi suatu manfaat atau penyalahgunaan. Semua kembali kepada freewill manusia.


Semua kekuasaan yang ditawarkan dunia memang begitu menarik. Kita sibuk mengejar dan berkompetisi agar mendapatkan kekayaan dan kekuasaan yang katanya bisa membuat bahagia. Tapi, apa iya hanya uang yang membuat kita berkuasa? Terlebih dengan inflasi yang luar biasa, tentu ini menjadi pilihan yang sangat mungkin untuk memilih uang yang berkuasa atas hidup. Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan keuntungan dalam dunia yang sementara ini.


Image on Medium


Seperti pemikiran anak muda pada umumnya yaitu membuka pintu pemasukan uang dalam hidup, saya mencoba untuk berjualan kue. Idenya cukup sederhana. Saya menjual kue brownies cheesecake. Bahan yang sederhana dan bisa saya buat dengan peralatan seadanya. Saya memang senang sekali untuk memasak. Ketika saya mencoba menjual, beberapa orang mulai memberikan masukan demi masukan terkait kue saya. Saya frustasi dan pembeli semakin sedikit. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti membuat kue. Saya merasa bahwa memasak bukan lagi menjadi sesuatu hal yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Kalimat “jadikan cuan (untung) dalam setiap hobi” membuat saya semakin tertekan semakin dalam. Hal ini juga mempengaruhi setiap konten yang saya buat. Mengeluh, karena menjadi pribadi yang tidak produktif seperti orang kebanyakan. "Bagaimana saya mau mendapatkan untung kalau saya begini terus?" pikir saya pada saat itu. Ternyata susah juga, ya, cari uang?


Rugi, kata yang tepat untuk menggambarkan kekecewaan saya pada diri. Hidup kemudian berlandaskan menjadi untung dan rugi, dihitung dari seberapa banyak yang didapatkan. Berandai-andai kalau misalnya saja saya mempunyai uang yang banyak, maka saya memiliki kuasa untuk membuat ini dan itu. Tapi, yang saya dapatkan hanya keadaan yang stagnan dan bertanya-tanya dalam doa, "Kenapa, sih, Tuhan aku ga terlahir kaya?"


Kalau saya masih terjebak dalam pemikiran untung rugi dalam hidup berlandaskan uang, mungkin Ignite People dan saya tidak akan pernah tahu apa yang ingin Tuhan rencanakan dan bentuk dalam hidup ini. Kisah perumpamaan talenta dalam Matius 25:14-30 (yang mungkin sudah dihafal saat sekolah minggu) adalah kekuasaan Tuhan dalam melimpahkan rahmat dalam hidup. Andai-andai kita tidak bekerja keras mengembangkan apa yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, mungkin kita seperti hamba yang malahan mengubur satu talenta tersebut. Uang mungkin bisa membeli segala sesuatunya, namun uang juga butuh dikelola dan digunakan sebagaimana hamba dengan lima talenta dan dua talenta mengembangkan apa yang sudah dipercayakan. Matius 25:29 juga berkata “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”


Image on Life According to D

Di atas langit, masih ada langit, jadi ingat bahwa kita di sini menjadi pekerja untuk ladang Tuhan, sang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi. Karya pengorbanan-Nya telah menebus kita umat berdosa di atas kayu salib. Bukan dengan uang, emas ataupun perak, namun dengan darah-Nya kita telah ditebus. Karya kasih pengorbanan-Nya kepada kita tidak akan mampu tergantikan dengan seberapa banyak uang yang kita miliki. Dalam menjalankan kehidupan di dunia, Tuhan tetap berkuasa kok atas hidup kita, bahkan berkuasa saat ini, di hati kita masing-masing. Kita juga punya kuasa atas diri kita, kecuali kalau kita membiarkan uang berkuasa atas diri kita. Percayalah bahwa berkat Tuhan akan terus melimpah dengan cara yang tidak terduga dalam hidup, bukan hanya soal materi. Tulisan ini akan diakhiri dengan satu ayat yang siapa tau bisa menguatkan Ignite People dalam menjalani hidup: 


“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.” Pengkhotbah 5:9 

                

                

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER