Meskipun kita bisa saja jatuh ke dalam dosa, ingat terus untuk kembali bangkit dan jangan lupa untuk bergantung terus ya!
Pernah gak Ignite People berpikir seperti ini?
“Aku bisa kok lawan dosa ini."
“Aku yakin pasti bisa lepas dari kecanduan ini.”
“Aku gak akan jatuh ke dosa itu lagi.”
(... atau yang semacamnya)
Intinya, Ignite People merasa mampu melawan dosa seorang diri. Kalau pernah, yuk, jangan sampai kamu terus jatuh ke dalam dosa kesombongan. Iya, kesombongan karena kita menganggap diri yang berdosa ini sanggup melawan dosa tanpa Tuhan. Kan, itu artinya kita gak mau bergantung sama Tuhan lagi. Kita udah merasa kalau kita hebat dan gak perlu bantuan Tuhan lagi di hidup kita. Padahal sejatinya, kita adalah ciptaan yang gak bisa hidup di luar Penciptanya.
Pernah gak, sih, Ignite People merasa seolah-olah Tuhan membiarkan kita jatuh ke dalam sebuah pencobaan? Nah, sebenarnya salah satu alasan kepada Tuhan mengizinkan kita jatuh ke dalam pencobaan adalah untuk menyadarkan kalau kita ini butuh Tuhan, kita perlu bergantung terus pada-Nya. Supaya bisa mematikan dosa dan menghilangkan kebiasaan buruk yang gak memperkenan Tuhan, dan lainnya, kita perlu menjaga kekudusan, bukan? Kalau kita ingin mengejar kudus, kita harus semangat untuk terus bergantung kepada Tuhan sebagai satu-satunya sumber kekuatan, bukannya merasa mampu melawan dosa seorang diri.
Photo by Shalone Cason on Unsplash
Gimana Caranya Bergantung kepada Tuhan?
1. Disipin Doa
Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah disiplin doa. Doa dapat menjadi ungkapan nyata kebergantungan kita, loh! Dengan berdoa, kita bisa meminta kekuatan Tuhan untuk memberikan kekuatan agar dapat melepaskan diri dari dosa-dosa yang menjadi "kubangan lumpur" kita. Ya, kitalah yang harus membereskan dosa-dosa tersebut, tetapi Roh Kudus yang akan memampukan kita untuk melakukannya. Untuk mengejar kekudusan, pastikan kita harus terus-menerus dan sungguh-sungguh berdoa supaya Roh Kudus dapat memampukan kita untuk melakukan tugas kita.
Oh ya, selain memohon ampun atas dosa-dosa dan meminta Tuhan untuk membentuk kita agar memiliki karakter yang berkenan kepada-Nya, jangan lupa untuk berdoa agar kita dijaga dari pencobaan (Matius 6:13) dan dimampukan tetap berjaga-jaga. Bergantung kepada Tuhan mungkin tidaklah sesederhana dengan mengucapkan, “Ya Tuhan, tolong aku”. Kenapa? Karena kalau kita mengabaikan suara Roh Kudus untuk berubah (bahkan menolak-Nya), kita tetap akan berada di dalam "kubangan" yang sama. Itulah sebabnya kita membutuhkan Roh Kudus untuk membantu kita fokus kepada kekuatan Tuhan, bukan kepada kekuatan sendiri. Dengan begitu, Roh Kudus akan datang untuk menolong kita taat dan setia pada proses perubahan yang Tuhan berikan.
Photo by Hello I'm Nik on Unsplash
2. Bergantung kepada Tuhan dan Mau Disiplin
Selain berdoa, ada juga cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengejar kekudusan. Sebelum tahu lebih lanjut, ada satu ilustrasi yang ingin aku bagikan. Ilustrasi ini aku dapat dari buku The Discipline of Grace karya Jerry Bridges.
Kita tahu kalau pesawat punya dua sayap di bagian kiri dan kanan. Keduanya penting banget dan tidak akan bisa berfungsi kalau hanya memiliki satu sayap saja. Bila ada satu sayap yang rusak, pastinya pesawat akan jatuh, bukan?
Coba kamu bayangin deh, sayap kiri bertuliskan “bergantung” dan sayap kanan bertuliskan “disiplin”. Pesawat itu menjadi sebuah ilustrasi tentang bagaimana cara kita mengejar kekudusan dan tidak terus bermain-main dengan dosa. Pesawat tidak akan mungkin terbang kalau hanya memiliki satu sayap saja, begitu juga dengan mengejar kekudusan. Bila kita hanya fokus untuk bergantung tanpa disiplin, akan mustahil buat kita untuk hidup kudus, begitu juga sebaliknya.
Ignite People, melalui ilustrasi di atas, kita diingatkan untuk tidak menggunakan usaha atau kekuatan kita sendiri. Kita harus tetap bergantung kepada Tuhan yang memampukan kita melalui Roh Kudus. Tidak hanya itu, kita juga gak boleh menganggap bahwa diri kita tidak punya tanggung jawab untuk disiplin melawan dosa-dosa meskipun sudah bergantung kepada Tuhan.
Contohnya, si A memiliki kecanduan alkohol dan sering mabuk-mabukan. Apalagi kalau dia sering main ke dunia malam sampai mengesampingkan waktu untuk ibadah dan berdoa sama Tuhan. A ini bisa berdoa dan belajar bergantung sama Tuhan untuk memampukannya supaya tidak jatuh ke dosa itu lagi. Namun di saat yang sama, A juga harus disiplin mengurangi jumlah alkohol yang kamu minum, menolak ajakan teman atau diri sendiri untuk mabuk, mulai mengisi aktivitas dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Yaa, selalu ada harga yang harus dibayar untuk hidup kudus, kan? Petrus pun berkata demikian:
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. - 1 Petrus 5:8-9
Mengejar kekudusan dan mematikan dosa memang tidak mudah. Kita tidak bisa menggunakan kekuatan kita sendiri, kita perlu bantuan Roh Kudus untuk terus memampukan kita. Meskipun kita bisa saja jatuh ke dalam dosa, ingat terus untuk kembali bangkit dan jangan lupa untuk bergantung terus, ya!
Sebagai penutup, yuk, renungkan pertanyaan ini, apakah kamu mau mematikan dosa, mengejar kekudusan, dan terus bergantung kepada Tuhan?
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: