Di saat kemanusiaan Yesus “lemah” oleh karena lapar dan ditambah dengan iblis yang mencobai Dia, tak satupun tindakan Yesus yang mau menuruti perkataan iblis yang menyesatkan manusia menuju kepada keegoan pribadi.
Bacaan Rujukan: Matius 4: 1-11
Pencobaan bukan menjadi hal yang asing bagi manusia, khususnya umat Kristiani. Pencobaan seakan sudah menjadi hal yang familiar di telinga orang Kristen. Pencobaan tidak memandang gender dan ras bahkan jumlah kekayaan. Karena pencobaan sudah menjadi hal yang familiar bagi orang percaya, pertanyaanya, apakah kita dapat melalui pencobaan-pencobaan tersebut? Atau justru dalam pencobaan kita jatuh ke dalam lumpur dosa.
Renungan hari ini akan membuat kita belajar bersama, bagaimana Firman Allah yang menjadi manusia, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang melewati pencobaan daripada Iblis di padang gurun.
“Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti” [Matius 4:3]
Mengapa Iblis berkata demikian? Jelas sekali, karena dalam ayat sebelumnya, Yesus sedang dicobai setelah Ia berpuasa 40 hari 40 malam. Maka di dalam Matius 4:2 berkata “… akhirnya laparlah Yesus.” Iblis pandai mengambil kesempatan. Ia mencobai saat orang lapar, marah, lelah, atau kesepian. Atau bisa juga saat orang merasa bangga atau bahagia. Pada kisah ini, Iblis mencobai Yesus seusai Ia dibaptis dan berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam.Tentu Ia sangat lapar dan secara fisik menjadi rentan
Jelas sekali Yesus tidak terlena dengan ajakan Iblis. Pada saat itu, Yesus mengutip Ulangan 8:3:
"Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN."
Di saat kemanusiaan Yesus “lemah” oleh karena lapar dan ditambah dengan iblis yang mencobai Dia, tak satu pun tindakan Yesus yang mau menuruti perkataan iblis yang menyesatkan manusia menuju kepada keegoisan pribadi.
“Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” - Matius 4:7
Pada pencobaan kedua, Iblis mencobai Yesus untuk "memaksa" Bapa-Nya melakukan hal yang ajaib. Dan Iblis kini tak mau kalah. Ia memanfaatkan firman Tuhan untuk mencobai Yesus. Relevansinya pada zaman sekarang adalah perlunya hikmat dalam setiap langkah hidup ini, khususnya dalam menghadapi pencobaan.
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” - Matius 4:10
Penyembahan berhala/allah lain di luar Allah Tritunggal, kekuasaan menjadi hal yang sangat dicari semua manusia. Melalui kekuasaan, manusia seakan dengan mudahnya mengatur sistem yang ada. Namun, jikalau sebagai orang percaya mendapatkan kekuasaan itu bukan dari Tuhan Yesus, melainkan menyembah berhala atau bahkan dengan meninggalkan Yesus? It's a big NO. Yesus pun berkata dengan tegas, “… Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
Yesus menolak Iblis, sebab hanya Allah yang patut disembah. Kehendak Allah yang harus menjadi otoritas mutlak dalam kehidupan manusia. Sesuatu yang tampaknya baik tidak dapat menggoyahkan ketaatan-Nya kepada Allah.
Iblis juga selalu mencobai pengikut Kristus. Ia tahu kelemahan tiap orang dan selalu mengintai. Tidak seperti Yesus, manusia lahir dalam natur dosa (Roma 5:12). Banyak kelemahan yang mungkin menjatuhkan manusia ke dalam pencobaan. Maka kita harus bergantung total pada kuasa Allah untuk melawan iblis. Gunakanlah pedang Roh, yaitu firman Allah. Karena itu, jangan sekadar membaca Alkitab, tetapi pahamilah dan hidupilah sungguh-sungguh agar ketika si Iblis datang menyerang, kita tahu bagaimana menggunakan firman Tuhan sebagai senjata untuk mematahkan muslihat Iblis.
Ketika Cahaya dari Sorga yang turun ke dunia yang adalah Firman Allah, kegelapan tak bisa mengalahkan-Nya. Ya, Yesuslah nama-Nya!
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: