“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.” – Amsal 23:18
Kita tahu pengharapan itu adalah seberkas cahaya yang bersinar untuk menciptakan dan membentuk terang di dalam setiap kehidupan kita. Sungguh indah ketika kita mendapatkan kasih karunia dari Tuhan Allah Bapa, Yesus Kristus, untuk berharap kepada-Nya. Pada masa pandemi Covid-19 ini, kita butuh yang namanya cahaya baik itu sebagai healing maupun sebagai pengharapan kepada setiap goals didalam kehidupan kita. Relasi untuk menjadi orang yang lebih berpengharapan adalah memperoleh kenikmatan sorgawi, dimana kita harus terus membangun relasi bersama dengan Tuhan.
Karena tanpa Tuhan kita hanya manusia sia-sia. Seperti kata Alkitab:
“Mengapa kamu tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Karena aku akan bersyukur lagi untuk-Nya, penolongku dan Allahku!. – Mazmur 42: 5
Memang kita sebagai anak muda terkadang hilang harapan, akan tetapi jangan pernah meragukan kuasa Tuhan sebagai bagian dari pengharapan. Kita juga pernah hilang arah dan tujuan, tetapi Tuhan ingin kita balik ke setiap pelukan-Nya untuk mau menerima pengharapan besar. Tentu, masa depan kita adalah masa depan yang penuh harapan. Di sekolah, di tempat kuliah, di tempat kerja dan berbagai tempat kita tentu pernah berpikir untuk merasa lelah. Namun, semua itu harusnya sirna ketika kita mau berlutut dan berserah kepada Tuhan sepenuhnya. Mungkin kita di sini pernah merasa capek dan tidak memikirkan apa arti dari masa depan.
Banyak di antara kita sebagai anak muda, tidak berpikir dan mengikuti saja arus bagaimana beroleh masa depan yang gemilang dan sukses bersama Tuhan. Ada satu ayat yang akan menjadikan diri kita kuat dan lebih berpengharapan:
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.” –Amsal 23:18
Ayat ini membawa kita untuk merenungkan kembali apa arti masa depan yang penuh harapan. Kita yang berada pada masa pandemi sering losing hope, sehingga sulit untuk berpikir positif bahwa Tuhan turut bekerja di dalam setiap kehidupan kita untuk menikmati proses pengharapan dan melihat cahaya itu serta menjadi terang dan garam dunia.
Menikmati Setiap Proses
Proses adalah suatu hal yang mengairi lini kehidupan kita baik itu senang, sulit, marah, kecewa, frustasi, hingga kehilangan harapan. Proses kehidupan adalah proses yang dinikmati sehari-hari di dalam setiap kehidupan kita. Pertanyaan besar, pernahkah anda merasakan seberkas cahaya yang Tuhan berikan kepada kita?
Bila pernah, berarti ada hadirat Tuhan yang kita sadari dan nikmati karena kebesaran Tuhan. Jangan lupakan hal mengucap syukur karena itu bagian dari proses. Bilamana kita melihat masih banyak di luar sana yang butuh merasakan hadirat Tuhan dan kita tentu harus bersyukur masih menikmati setiap berkat Tuhan. Di luar rumah kita barangkali ada yang merasakan tidak bisa makan makanan seenak kita atau hidup dengan bersusah payah untuk mendapatkan rumah dan bahkan ada yang belum mendapat pekerjaan seperti kita. Tuhan menaruh kita untuk menikmati setiap proses karena kita harus pikul salib dan mau mengikuti apa yang Tuhan mau bagi kita. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Maka dari itu, jika kita mengutip salah satu ayat Alkitab:
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai dia, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong sekalipun; Aku akan memegang tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” – Yesaya 41:10
Kunci dari kemenangan adalah menikmati setiap proses tersebut. Kita tidak akan tahu apa artinya kegagalan, kesedihan, dan kesulitan jika kita tidak mau ditempa Tuhan. Penempaan ini akan membawa kita kepada penguatan dan keteguhan hati untuk memperoleh kemenangan dari Tuhan. Nikmati setiap proses dan kita sebagai orang percaya bahwa kita akan melihat seberkas cahaya yang datangnya membawa pengharapan dari Tuhan.
Cahaya adalah Tuhan
Rasa terima kasih (grateful) adalah bentuk ekspresi yang perlu dilatih dari setiap proses yang kita peroleh. Setiap dari kita pasti melihat matahari pagi dengan cahaya indah yang menerangi dunia ini. Ketika kita mampu melihat cahaya itu tentu kita beroleh rasa syukur untuk mengerti akan nikmat Tuhan yang sempurna. Jika kita masih kehilangan harapan di tahun 2022, kita harus melihat lagi injil yang Tuhan berikan di Alkitab untuk memperoleh kepuasan sejati. Alkitab pun menegaskan:
“Oleh karena pengharapan, disediakan untuk kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil.” – Kolose 1: 5
Kebenaran yang sejati atau the truth itu adalah Tuhan Yesus. Kita perlu merenungkan untuk membaca dan membuka Alkitab. Sudah sampai mana kita berpengharapan kepada Tuhan? Apakah kita sering hilang harapan? Mari renungkan untuk memperoleh seberkas cahaya dari Tuhan maka kita akan menikmati setiap pengharapan dari Tuhan Yesus.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: