God's plan is always the best. Sometimes, the process is painful and hard. But don't forget that when GOD is silent, He's doing something for you.
Sepanjang jantung berdetak, rasa itu memang akan senantiasa ada.
Dan tidak akan pernah bisa kulupakan.
Namun, sikapku padanya sudah berbeda.
Dunia oh dunia,
dengan penuh ragamnya manusia
yang membawa sifatnya masing-masing yang serba unik.
Tapi banyak dari antara mereka yang tidak terima jika dibilang unik
sekalipun kenyataannya adalah benar.
Yang membedakannya, sebenarnya hanya besar kecil tingkat keunikannya.
Banyak dari mereka
dengan mudahnya menihilkan eksistensi sesamanya.
Banyak dari mereka,
dengan rasa puas dan jumawanya,
berdiri tegap di atas penderitaan sesamanya.
Banyak dari mereka lupa bahwa seluruh kehidupan setiap insan manusia di dunia ini,
di setiap detiknya, ada yang senantiasa memperhatikan.
Sang Penjunan itu tidak pernah tertidur
tatkala ada ciptaan-Nya diperlakukan secara tidak adil,
karena sifat dari Sang Penjunan adalah Maha Adil.
Dari pengorbanan Sang Penjunan itu, aku belajar apa artinya mengampuni dan mengasihi.
Mengampuni dan mengasihi merupakan dua hal yang berbeda walau saling terkait.
Karena jika kita mampu mengampuni, maka kita pun akan dimampukan oleh-Nya untuk mengasihi.
Mengampuni dan mengasihi itu bukan usaha kita sendiri.
Mengampuni dan mengasihi adalah karunia dariNya.
Dan tentu,
mengampuni itu demi kesehatan dan kewarasan diri kita sendiri.
Bukan tentang dia atau mereka.
Sementara mengasihi sesama itu adalah cerminan diriNya
yang dihembuskan dalam setiap diri kita, sebagai biji mataNya.
Tetapi untuk dapat menjadi suatu kepercayaan lagi, itu sudah lain kisah.
Mengampuni itu adalah wajib hukumnya, tapi untuk mempercayai kembali itu PILIHAN!
Dan ingatlah, bahwa HIDUP ini pun penuh dengan PILIHAN.
Setiap kita diberikan kebebasan didalam menentukan PILIHAN hidupnya masing-masing.
Bertanggungjawablah dengan setiap PILIHAN masing-masing.
Setiap kita memiliki jalan ninjanya masing-masing.
Jalanilah secara bertanggungjawab dan tuntaskan secara bijaksana,
sebelum Sang Penjunan itu meminta pertanggungjawabannya dari setiap diri kita
atas seluruh lembaran kehidupan kita.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: