Kesabaran adalah kunci, Kejujuran adalah Kunci, Keberanian adalah Kunci
Pada September 2020, rilis sebuah film berjudul "Bucin" karya Chandra Liow. Film ini diperankan oleh Andovi da Lopez, Jovial da Lopez, Chandra Liow, dan Tommy Lim sebagai tokoh utama dan menceritakan tentang kisah 4 sekawan, tiga diantaranya sudah berpacaran dan sisanya masih lajang.
instagram.com/filmbucin
Tiga pasangan ini memiliki kondisi hubungan yang berbeda. Ada yang sudah ada keinginan berkomitmen namun ada saja masalahnya, ada yang masih berpacaran dan salah satunya memiliki hobi mendominasi pasangannya, dan terakhir ada yang sudah bertunangan dan hendak menikah namun pada proses menuju pernikahan itu memiliki persiapan yang sangat tergesa-gesa. Cerita yang sangat sederhana namun sering terjadi di kehidupan kita sebagai pemuda yang sudah memiliki pacar.
Relationship adalah hal yang sudah lumrah di kalangan pemuda saat ini. Bahkan, sudah cukup banyak beredar khotbah, webinar, buku, literatur, dan podcast baik itu Kristiani atau sekuler yang membahas tentang hal ini. Saya rasa, generasi muda Kristen saat ini cukup bahkan sangat diberkati akan informasi tentang pasangan hidup dibandingkan generasi kita sebelumnya. Dengan kemudahan yang ada, kita dapat belajar tentang relationship dengan mudah termasuk di masa pandemi ini.
Misalkan ketika buka Instagram, kita dapat melihat sharing singkat atau mungkin video sharing dari pastorgram atau influencer favorit kita secara gratis. Ingin membaca buku atau literatur, kita dapat mengaksesnya secara online. Ingin webinar, kita dapat dengan mudah mendaftar secara gratis. Saya rasa, kita sudah cukup banyak mendapat informasi termasuk tentang relationship itu sendiri.
Source: Pexel.com
Pada film "Bucin" ada tiga kalimat yang menjadi tagline di dalam film ini.
"Kesabaran adalah kunci
Kejujuran adalah kunci
Keberanian adalah kunci."
Tagline ini adalah kunci dasar dalam mengasihi sebagaimana juga digambarkan secara jelas dalam 1 Korintus 13 : 4-7. Kasih adalah dasar utama kita dalam berhubungan dengan sesama. Sebagai manusia, kita diciptakan Tuhan menjadi makhluk yang berelasi dimana kita memiliki hubungan antara manusia dengan manusia lain. Terlebih lagi, hubungan kita ke Tuhan Allah kita sendiri, karena Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8).
Kesabaran adalah kunci
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Kolose 3:13 [TB]
Melalui kutipan ayat di atas, sabar adalah salah satu bentuk dari kasih. Dalam hubungan relasional kedua manusia, sering sekali kita menemukan perbedaan dalam berpikir dan berpendapat sehingga sering sekali kita berkonflik. Kesabaran inilah yang membuat kita belajar untuk menghadapi perbedaan ini dan terlebih lagi mengelola konflik itu sendiri (Amsal 19:11). Kesabaran juga mengajarkan kita untuk tidak tergesa dan semakin berhikmat dalam mengambil sebuah keputusan (Amsal 14:29).
Source: Kincir
Bersabar membuat kita belajar untuk tidak membuat keputusan berhubungan dengan orang yang salah. Ketika kita berhubungan dengan orang yang salah, maka kita pun terjebak dalam hubungan yang tidak sehat (toxic relationship) dan berakibat kita menjadi bucin (budak cinta). Hal ini sudah jauh dari definisi kasih yang sebenarnya di mana dalam kasih tidak ada yang memegahkan diri (1 Korintus 13:4).
Maka dari itu, selama kita masih single kita diminta untuk sabar dalam menunggu dan mencari orang yang tepat. Sabar juga adalah bentuk pengharapan kita kepada Tuhan (Roma 12:12).
Kejujuran adalah kunci
Love is to be sincere and active [the real thing—without guile and hypocrisy]. Hate what is evil [detest all ungodliness, do not tolerate wickedness]; hold on tightly to what is good.
Romans 12 : 9 [AMP]
Sincere dalam bahasa Indonesia sering diartikan dengan ketulusan. Ketulusan berarti memiliki arti perilaku yang tidak berpura-pura atau jujur. Kejujuran tidak menutup-nutupi kebenaran.
Kejujuran adalah tanda keterbukaan, keterbukaan adalah awal dari pemulihan dan pemulihan berarti pengampunan terjadi. Sama seperti kasih Tuhan kepada kita, Tuhan sudah mengasihi kita terlebih dahulu dan mengampuni dosa kita (Yohanes 3 : 16). Begitu juga kita kepada sesama, terlebih lagi orang yang kita kasihi (pasangan).
Source: Kincir
Melalui kejujuran, kita berkata akan sesuatu yang benar baik itu kebenaran ataupun kita terbuka akan masa lalu, kesalahan bahkan dosa kita. Selain itu, kita pun dapat lebih terbuka untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Ingatlah, Tuhan sudah mengampuni kita terlebih dahulu dan di dalam kasih ada pengampunan.
Keberanian adalah kunci
Mengapa kita harus berani?
Dalam mengasihi sesama, kita harus berani mengambil risiko. Risiko disakiti, dilukai, dikecewakan, bahkan risiko untuk mengorbankan sesuatu. Melalui disakiti, dilukai, dan dikecewakan memaksa kita untuk selalu bersabar. Kita harus berani mengorbankan ego kita demi pasangan kita. Termasuk dalam hal kejujuran, kita tidak akan bisa jujur jika kita tidak berani untuk mengakui kekurangan dan kesalahan kita.
Source: pexel.com
Keberanian untuk berkorban sangat tergambar jelas pada saat peristiwa penyaliban Yesus. Tuhan Yesus dengan berani mengorbankan nyawa-Nya di atas bukit Golgota supaya dosa-dosa kita dihapuskan dan diampuni.
Pengorbanan Yesus menjadi teladan bagi kita untuk selalu berani untuk merendahkan diri seperti Kristus (Filipi 2 : 1-11). Manusia memiliki kecenderungan egosentris, karena kita sendiri masih hidup bersama daging.
... [Kristus Yesus] yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan...
Filipi 2 : 6 [TB]
Melalui keberanian untuk merendahkan diri, kita diajak untuk berani mengakui kelemahan dan ketidak berdayaan kita jika tidak ada Allah. Lalu, siapakah kita yang masih tidak ingin mengorbankan ego-nya kepada sesama manusia?
Akhir kata, mengasihi bukanlah hal yang mudah dilakukan. Diperlukan kesabaran, kejujuran dan keberanian dalam mengasihi sesama termasuk pasangan kita. Hendaklah Yesus Kristus menjadi teladan dalam kita mengasihi satu dengan lain.
Soli Deo Gloria.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: