Bila Tuhan sudah menjamin dan menjanjikan masa depan yang indah untuk kita, lalu apa yang perlu ditakutkan dan diragukan lagi?
Tahun 2019 baru berjalan beberapa hari. Masih ada ratusan hari lagi yang harus kita lalui dengan segala misteri tanpa dapat kita ketahui apa yang akan terjadi nanti. Tentunya ada banyak peristiwa yang akan terjadi di dalamnya. Mungkin sebagian dari kita ada yang merasa tertantang, ada yang merasa bergairah, atau bahkan ada yang merasa takut dan khawatir untuk menghadapi hari-hari di depan yang sepertinya tampak belum jelas.
Saya secara pribadi juga merasakan ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan, padahal saya tahu betul bahwa penyertaan Tuhan ada dalam diri saya dan masa depan saya sudah terjamin. Bahkan, seringkali saya membayangkan berbagai macam hal dalam imajinasi yang belum tentu akan terjadi. Kadang saya juga bertanya-tanya, apa rencana Tuhan yang akan terjadi dalam hidup saya di tahun ini? Ke mana Tuhan akan membawa saya kelak? Apakah saya bisa melewati tahun ini dengan baik?
Namun, Yosua adalah pribadi yang taat. Ia tetap melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya, karena ia percaya akan janji Allah. Di dalam Yosua 1: 2-9, Allah mengatakan bahwa Ia akan menyertai Yosua dan tidak akan meninggalkannya seorang diri. Terlebih dari itu semua, Allah telah berjanji untuk memberikan Tanah Perjanjian kepada bangsa Israel.
Yosua tetap berpegang teguh pada kebenaran firman Allah dan merenungkan firman itu siang dan malam untuk mendapatkan hikmat dan kekuatan dari Allah, karena orang yang hidupnya dekat dengan Allah pasti akan disertai. Itulah yang menjadi dasar keyakinan dan ketaatan total Yosua untuk tidak takut menghadapi tantangan di depannya, karena ia percaya akan pernyertaan dan janji Tuhan.
Maka, dengan segala kegigihan dan penyerahan penuh kepada Allah, Yosua berhasil untuk membawa bangsa Israel menuju tempat yang sudah dijanjikan oleh Allah. Ia dapat menghadapi dan melewati setiap tantangan dengan baik, bahkan saat menyeberangi sungai Yordan dan bertempur melawan bangsa Ai sekalipun.
Seperti halnya Yosua, demikian pula selayaknya sikap hati kita dalam menjelang masa depan yang sudah Tuhan siapkan. Walaupun kita sering merasa takut dan ragu untuk menghadapinya, Tuhanlah yang menjadi pemimpin dan panglima kita dalam menjalaninya. Perlu ada keyakinan dalam diri kita bahwa, bila Tuhan sudah menjamin dan menjanjikan masa depan yang indah untuk kita, lalu apa yang perlu ditakutkan dan diragukan lagi?
Hanya saja, kadang kita juga bertanya, bagaimana kita dapat mengetahui rencana Tuhan yang sudah dijanjikan di dalam hidup kita, dan bagaimana kita dapat bertahan melalui berbagai tantangan di depan? Kuncinya adalah memiliki keintiman dengan Tuhan, supaya memiliki kepekaan. Dalam sebuah kebaktian umum yang saya ikuti beberapa waktu lalu, sang Pendeta pernah berkata bahwa salah satu cara mengetahui rencana Allah adalah dengan berhubungan intim dengan Tuhan melalui perenungan akan firman Tuhan dan komunikasi melalui doa. Semakin kita memiliki keintiman dengan Tuhan, maka kita akan semakin peka atas apa yang Tuhan ingin kita kerjakan.
Memasuki awal tahun yang baru ini, milikilah ketaatan dan keyakinan seperti Yosua atas rencana Tuhan, meskipun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Bangun terus relasi dengan Tuhan, seraya memohon hikmat dan kekuatan dari-Nya untuk tetap sungguh-sungguh menjalani hari-hari di depan.
Selamat melanjutkan perjalanan iman di tahun 2019 ini dengan terus menaruh pengharapan pada Sang Sumber Harapan!
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: