Proverbs 28:6 - Better the poor whose walk is blameless than the rich whose ways are perverse.
Suatu hari, ada percakapan antara 2 orang yang bernama Bunga dan Budi.
Bunga: "Pak Budi, jadi dulu sebelum kerja jadi office boy disini, Bapak kerja di mana?"
Budi: "Oh, dulu saya kerja di hotel. Hotelnya ramai, banyak artis yang datang jadi tipsnya gede. Saya juga dulu udah ditawarin promosi loh jadi manager."
Bunga: "Loh, terus kenapa Bapak pindah kerja? Emang gaji atau tunjangan di sini lebih besar Pak?"
Budi: "Engga sih. Dulu, saya bisa beli handphone baru dalam 2 hari. Motor bisa dalam 1 minggu. Uang itu lancar banget. Kalo masalah uang, kerja sebelumnya jauh lebih mapan. Udah kaya kali sekarang saya kalo masih kerja di sana. Tapi sebenernya, sumber uang paling utama di sana itu dari korupsinya. Yang bon dimainin lah, macem-macem deh. Jadi, sehari bisa dapet uang tambahan ratusan ribu. Tapi, hati saya ga tenang. Masa saya hidup dari uang haram? Jadi saya pilih untuk cari kerja lain aja."
https://unsplash.com/@markusspiske
Percakapan di atas bukan rekayasa dan karangan belaka tapi benar terjadi meski kata-katanya tidak sama persis. Dan jujur, saat saya mendengar cerita tersebut, saya kaget. Uang sebegitu banyak sebenarnya bisa didapatkan dengan sangat mudah. Pekerjaan yang mapan dengan tawaran posisi yang baik, ditolak begitu saja. Dan itu bukan ditolak untuk pekerjaan yang setara, tapi untuk pekerjaan yang seringkali dianggap orang rendah.
Saya pribadi tertegur saat mendengar cerita Bapak itu. Seringkali kita sulit mengikut Tuhan karena tergiur dengan harta dan kekuasaan yang ditawarkan dunia. Sehingga terkadang, itu bertentangan dengan integritas kita maupun dengan ajaran dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Tapi mari kita mau sama-sama berefleksi kembali hari ini. Sudahkah kita mendahulukan Tuhan? Sudahkah kita hidup berintegritas, jujur, dan otentik sebagai anak-anak Tuhan? Apakah mencari harta dan kekuasaan itu benar-benar bisa membawa kebahagiaan dan juga damai sejahtera dalam hidup kita? Manakah bagi kita yang lebih penting?
Proverbs 28:6 - Better the poor whose walk is blameless than the rich whose ways are perverse.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: