Jangan Ragu!! Percayalah, Dia menyediakan yang terindah untukmu.
Mungkin saat ini banyak di antara pembaca berada pada kebimbangan dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya akan sedikit berbagi mengenai bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup saya.
Tepat dua tahun yang lalu, saya berada dalam masa-masa hectic untuk mencari universitas. Di pertengahan tahun 2018, saat berada pada kelas XII, saya berfokus pada tes masuk universitas yang menggunakan nilai rapor. Pengumuman pertama yang saya dapatkan adalah, puji Tuhan saya diterima di perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal, dan memang program studi yang saya ambil adalah program studi yang sudah saya impikan sejak kecil. Namun, bukan berarti yang menjadi kesukaan saya, sama dengan apa yang dirindukan oleh orang tua saya, orang tua merasa terbebani dengan biaya yang akan dikeluarkan apabila saya berkuliah di perguruan tinggi tersebut. Saya mengerti dan menerima kondisi orang tua saya, jadi saya tidak memaksakan keinginan itu.
Dua minggu setelahnya, satu perguruan tinggi swasta kembali mengumumkan bahwa saya diterima menjadi salah satu mahasiswanya. Kali ini berbeda dengan sebelumnya, saya maupun orang tua sangat senang dan sama-sama berjuang untuk mengurus segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pendaftaran ulang. Saat semua persyaratan untuk pendaftaran ulang sudah siap, tepat satu minggu setelahnya pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah disampaikan, saya menerima kabar yang sangat membuat saya bersyukur dan semuanya di luar dari apa yang saya pikirkan. Yap, puji Tuhan saya diterima di institut pertanian terbaik bangsa.
Apakah saya senang? Saya tidak tahu, saat itu saya belum bisa menyatakan apa yang saya rasakan. Karena apa? Karena saya dilema dengan program studi yang akan saya pilih di perguruan tinggi negeri tersebut. Saat saya memilih salah satu dari program studi dengan suatu keraguan, ayah saya pun meragukan program studi tersebut. Ayah saya ragu karena program studi tersebut hanya ada satu di Indonesia dan yang membuat beliau semakin bergumul adalah bagaimana dengan prospek kerja ke depannya.
Setelah membaca hasil pengumuman itu, saya membutuhkan waktu untuk sendiri karena jujur saya bingung diperhadapkan dengan pilihan yang menurut saya menjadi penentu masa depan. Ternyata saya salah! Ya, saya salah karena saya tidak mendiskusikan program studi yang ada di perguruan tinggi negeri tersebut dengan orang tua saya, dan saya sendiri memilihnya dengan pertimbangan program studi tersebut langka dan memiliki keistimewaan tersendiri saat saya membaca artikel tentangnya. Saya sadari bahwa saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, karena bagaimanapun saya masih hidup dengan kedua orang tua.
Malam hari setelah melihat kembali pengumuman SNMPTN itu, saya memberanikan diri untuk menanyakan pendapat dari orang tua saya. Sungguh, saya takut melihat wajah ayah yang memerah pada saat itu, ragu menatap mata ibu yang penuh dengan tanya. Saya bertanya “Jadi ayah dan ibu setuju kalau saya kuliah di mana?” Diam, semua hening. Lalu, beberapa menit kemudian ayah menjawab bahwa beliau menginginkan saya untuk berkuliah di perguruan tinggi swasta yang menurutnya sangat menjanjikan. Saya menarik nafas. “Ibu?” tanya saya. Ibu tidak langsung menjawab, beliau melontarkan beberapa pandangannya mengenai dua kampus itu, hingga akhirnya ibu menjawab bahwa beliau menyarankan agar saya melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri hasil SNMPTN sore tadi. Dua suara yang bertentangan antara ayah dan ibu. Di tengah gejolak suara hati mereka, ayah dan ibu tetap menyerahkan keputusan pada saya. Namun, saya tidak mau dan mengatakan bahwa saya akan menunggu jawaban mereka keesokan paginya.
Paginya, saya melihat ayah dan ibu sedang sarapan dan menghampiri mereka. Beberapa saat setelah saya duduk di kursi, ayah tersenyum memegang tangan saya, dan mengatakan bahwa ayah dan ibu menyetujui saya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri hasil dari SNMPTN.
Kenapa ayah dan ibu bisa mengambil keputusan itu? Ayah bilang, saat ayah dan ibu mengambil waktu saat teduh, mereka diingatkan dengan firman Tuhan yang terambil dalam
Filipi 4:6-7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Ya, lewat ayat itulah ayah diingatkan untuk tidak terlalu khawatir tentang program studi yang hanya ada satu di Indonesia. Ayah juga diingatkan untuk bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan bagi saya untuk melanjutkan pendidikan.
Karena kebaikan Tuhan, saat ini saya sedang menjalani tahun kedua di institut pertanian terbaik bangsa. Semakin saya berproses di kampus ini, saya juga semakin mencintai pilihan saya dan orang tua. Saya bersyukur karena orang tua selalu mendukung aktivitas akademik dan pelayanan saya di kampus. Tuhan juga memberikan teman-teman yang mau membantu saya berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Menjalani hari-hari sebagai mahasiswa di kampus saat ini, saya selalu ingat firman Tuhan yang terdapat dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Saya harus percaya pada-Nya yang selalu menyediakan rencana yang lebih indah dari apa yang direncanakan oleh manusia. Saya menyadari bahwa apa yang telah saya lalui adalah salah satu rancangan tangan Allah yang digunakan untuk membentuk diri saya. Saya juga diingatkan dengan Firman Tuhan yang terdapat dalam
Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengethaui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Tuhan tidak mungkin memberikan suatu hal yang akan mencelakakan saya, bahkan kegelisahan yang saya alami sebelumnya adalah suatu rancangan-Nya untuk memberikan pengertian bagi saya bahwa Dia pasti akan selalu memberikan yang terbaik.
Saat ini, saya hanya perlu bertekun dalam doa, mengikuti setiap rancangannya serta memuliakan nama-Nya melalui setiap hal yang saya lakukan dalam kehidupan ini. Saya yakin dengan pilihan saya saat ini, saya akan melihat kedua orang tua saya bahagia karena percayalah, Dia takkan ingkar janji.
Markus 11:24
“Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: