Sebuah aubade
aku ingin sarapan bersamamu
setiap pagi
tanpa harus menganggapnya
sebuah kemewahan
aku ingin memasak makan siang bersamamu
menertawakan hal-hal domestik
tanpa harus berkata
“ini hari yang istimewa”
aku ingin berjumpa
tanpa harus berkata
“aku pulang”
saat senja menjelang
aku tidak mau lagi
harus melambaikan tangan
ke arahmu berada
aku tidak mau lagi
harus menyeret koper
ke arah yang berlawanan denganmu
dihantui oleh tiket dan kendaraan
dihantui oleh jam keberangkatan
dihantui oleh tanggalan
aku tidak mau
kamu selamanya
menjadi sebuah ‘liburan’
aku menginginkanmu
menjadi rutinitas
aku ingin melewati hari yang biasa saja
melakukan hal-hal yang biasa saja
bersamamu
aku ingin, aku ingin, aku ingin.
betapa egoisnya aubade ini
mungkin cinta memang serakah
dan tak pernah merasa cukup.
mungkin cinta memang gelisah
tidak mau berdiam di satu posisi saja
selalu menanyakan arah dan tujuan
selalu mencari destinasi terakhir
mungkin cinta memang perengek
yang akan terus bertanya
sampai keinginannya terpenuhi
mungkin aku kewalahan
karena bertemu selalu sama dengan berpisah
mungkin aku belum terbiasa
denganmu yang tidak menjadi
hari-hari biasaku
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: