Tuhan, Aku Ditempatin di Mana?

Best Regards, Live Through This, 18 May 2020
Jalan di depan kita itu tak terpetakan, tapi kita diberi kompas oleh Tuhan. Cukup ikuti aja kompasnya, pada akhirnya kita yang terkesima karena perjalanan kita sudah jauh terbentang dan siap dihadapi.

Halo Ignite People, aku ingin bercerita tentang pengalamanku, lumayan baru sih sekitar dua tahun yang lalu. Saat ini aku adalah mahasiswa, tapi dua tahun lalu aku berhadapan dengan salah satu situasi sulit yang dihadapi seorang remaja, yaitu memilih mau kuliah di mana. 

Ini adalah keputusan yang terbukti mengubah hidup seorang remaja karena pasti di manapun kita memilih kampus, pasti situasi lingkungan dan sosialnya berbeda. Situasi yang aku hadapi dulu juga seperti itu, ayah menyuruhku harus masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri), sedangkan ibuku menyampaikan bahwa kuliah di manapun tidak apa apa asal aku merasa enjoy di situ dan dapat berkarya.

Awalnya aku memang ada rasa ingin kuliah di PTN, bukan karena gengsi, melainkan karena ingin mencoba hal baru dan siapa tahu bisa keluar Jakarta. Kemudian aku ikut bimbingan belajar yang untuk persiapan masuk PTN, tetapi aku tetap daftar swasta sebagai cadangan. Sejak kecil aku ingin masuk kedokteran, tapi bahkan sampai mau lulus SMA aku gak tahu mau masuk kedokteran mana. 

Seiring berjalannya waktu, aku belajar untuk ujian saringan masuknya, tapi juga sambil mikir mau masuk mana. Akhirnya waktu ujian tiba, saat aku ujian dan melihat soal, aku ada rasa setengah bisa dan setengah gak bisa. Setelah keluar ruang ujian ya biasa ngobrol sama teman habis itu pulang. Aku menunggu sekitar kurang lebih dua bulan hingga hasilnya keluar.

Hari pengumuman pun tiba, rasanya deg-degan, takut. Aku auto berdoa, bilang "Tuhan kalau ini  jalan yang Tuhan mau, kasih clue ya." Ya aku berdoa kurang lebih seperti itu, dan saat hasilnya keluar aku gak diterima di manapun. Aku merasa bingung, kecewa, dan takut. Tapi aku masih ada rasa tidak mau menyerah.

Aku pun ikut seleksi mandiri, mendaftar sekitar lima universitas. Aku sampai harus ujian di Yogyakarta, dan di Tangerang. Saat hasilnya keluar, aku merasa kosong dan bingung karena aku gak diterima di manapun juga. Tetapi satu hal yang menurutku aneh, adalah aku tidak sama sekali merasa kecewa, rasanya biasa aja seolah-olah itu memang terencana. 

Pada malam harinya aku melihat ke langit malam yang indah dan aku bilang kayak gini, "Tuhan, aku ditempatin di mana? Kok kayak gini sih? Tuhan mau utus aku ke mana? Aku mesti ngapain lagi? Kok aku gak ada rasa kecewa? Apa yang Tuhan rencanakan?" Aku pun tidur dan besok pagi ibuku membangunkanku untuk mengurus beasiswa UKRIDA jalur khusus. Aku bingung kenapa begini, tapi karena ini pilihan terakhirku maka aku segera mengurus keperluan beasiswa. Setelah melewati gunung, lembah, hutan dan sungai, Tuhan kasih kesempatan buatku lolos jalur beasiswa dan diizinkan kuliah di UKRIDA. Awalnya aku biasa saja karena ini opsi terakhir, ya sudah jalani aja dulu.

Seiring berjalanya waktu, aku mulai sadar kenapa Tuhan mengarahkan aku ke UKRIDA setelah semua perjuanganku mencoba masuk universitas negeri. Ternyata ada kepiting di balik batu karang. Di UKRIDA, aku join organisasi mahasiswa yaitu BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa) kemudian aku ikut sebagai anggota generasi kedua dari TBM UKRIDA (Tim Bantuan Medis UKRIDA). Tuhan juga memperkenankan aku ikut dalam mensukseskan banyak acara kampus sebagai panitia dan menuai banyak pujian.

Aku paham sekarang, kenapa Tuhan mengutus aku ke UKRIDA karena Tuhan ingin aku berkarya dan mengabdi di UKRIDA. Buktinya aku sangat senang merasa di UKRIDA, aku bisa berkarya dan melayani sesuai kemampuanku. Aku dapat banyak teman, senior dan junior yang baik. Sekarang aku melihat langit malam dan tinggal bilang,"OOOOOOHH OKEE." Karena aku tahu apa maksud Tuhan sekarang, aku harus melayani BPM, aku harus bantu mengangkat nama TBM UKRIDA di kancah nasional, aku harus bantu juga berbagai program kerja UKRIDA. Ini bukan kebetulan, ini rencana Tuhan serta sekarang aku bahagia dan siap menjalani hidupku di UKRIDA. Dulu aku bertanya ke Tuhan, "Kok kaya gini sih? Tuhan, aku mau ditempatkan di mana?" Tapi sekarang sambil tersenyum, aku selalu bilang ke Tuhan, "OOOOOHHH OKEEE."

LATEST POST

 

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Kalimat pada judul yang merupakan bahasa latin tersebut berasal dari slogan sebuah klub sepak bola t...
by Jonathan Joel Krisnawan | 27 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER