"...Saya tidak akan berhenti melayani Tuhan selama masih diberi napas kehidupan.... Rasa sakit pada badan yang luar biasa membuat saya hanya dapat mengandalkan pertolongan Tuhan. Dan saya menyaksikan itu bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan saya seorang diri dan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat" - potongan jawaban Kak Izack dalam sharingnya.
Perdana menuliskan wawancara eksklusif dengan seseorang yang spesial ini. Ia akrab disapa dengan Kak Izack. Nyong Ambon yang lahir pada tanggal 23 Oktober 1973 ini sudah menjadi pendeta jemaat di GKI Cawang selama 18 tahun dan aktif di berbagai organisasi diantaranya :
Mari ikuti sesi interview singkat yang dilakukan via e-mail ini. Semoga memberi makna...
Q1 : "Kalau boleh mengajak Kak Izack flashback ke masa kecil sampai masa muda (kuliah), apakah impian seorang Kak Izack kecil dan muda itu?"
Kak Izack :
"Sejak kecil sampai SMP impian saya adalah menjadi pendeta seperti opa yang namanya sama, Izack. Tetapi saat saya mulai ikut pelayanan pada usia SMA di gereja dan sekolah, saya merasa berat menjadi pendeta. Saya mulai memikirkan dan memutuskan untuk tidak jadi pendeta tetapi menjadi psikolog. Saya sampaikan kepada orang tua, tetapi terjadi penolakan yang berujung pada kesepakatan: Saya akan test di STT Jakarta dan jika tidak lulus, maka saya akan kuliah Psikologi. Tetapi tak lama setelah tes di STTJ, saya harus menerima kenyataan pahit bahwa papi meninggal dalam kecelakaan pesawat menuju Ambon kala itu. Itu membuat saya marah kepada Tuhan, karena Ia mengambil papi dengan cara menyakitkan dan memaksa saya menjadi pelayan-Nya dengan memberikan saya lulus tes di STTJ. Tetapi akhirnya, saya dapat melihat kasih Allah yang merawat keluarga saya, berkecukupan dan membuat kami akrab dan saling mengasihi karena tahu pedihnya kehilangan orang yang dikasihi. Saya mengalami pemulihan dan kembali mengasihi Tuhan dan mengambil komitmen menjadi pendeta. Kemudian, Tuhan menjawabnya 17 tahun kemudian saat saya ditawarkan MJ GKI Cawang untuk kuliah lagi dan saya mengambil Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya".
Q2 : "Bagaimana kak Izack memaknai kehidupan yang Allah anugerahkan?"
Kak Izack :
"Saya mengalami banyak kebaikan dan kasih sayang Tuhan. Hidup harus dipakai untuk memuliakan Tuhan dan mengungkapkan cinta kasih Tuhan kepada sesama yang kita temui dalam hidup ini. Setiap hari Tuhan pertemukan kita dengan orang yang butuh perhatian dan pertolongan jadi hati kita harus peka mendengarkan suara Tuhan yang membimbing kita. Hidup ini tentang apa yang Tuhan mau saya kerjakan".
Q3 : "Saat ini, Kak Izack juga diberi anugerah oleh Tuhan yaitu adanya penyakit di badan Kak Izack yang harus terus dilawan dengan banyak metode pengobatan. Apa yang Kak Izack bisa bagikan tentang anugerah itu?"
Kak Izack :
"Awalnya saya tidak pernah menyangka bahwa saya kanker paru-paru stadium 4. Karena saya merasa termasuk orang yang menjaga kesehatan. Saya terdiam waktu dokter memberitahukan. Tetapi di hati saya tidak ada rasa kuatir dan cemas. Sampai dokter memberitahukan perkiraan waktu hidup saya. Pengobatan yang dilakukan juga bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk mencegah penyebaran dan memperpanjang masa hidup saya.
Jadi, satu-satunya sumber kesembuhan saya hanyalah mujizat Tuhan. Yang meremukkan hati saya adalah ketika kembali ke GKI Cawang, tempat dimana saya menghabiskan sebagian hidup saya untuk melayani Tuhan. Jika dapat disebutkan sebagai anugerah, maka sakit ini membuat saya berserah sepenuhnya kepada Tuhan karena hidup saya adalah milik Tuhan.
Saya tidak akan berhenti melayani Tuhan selama masih diberi napas kehidupan. Saya jadi lebih dapat merasakan apa yang dirasakan oleh umat yang menjalani pengobatan kanker. Rasa sakit pada badan yang luar biasa membuat saya hanya dapat mengandalkan pertolongan Tuhan. Dan saya menyaksikan itu bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan saya seorang diri dan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Sampai sejauh ini Tuhan sudah sangat baik kepada saya. Saya sungguh percaya Tuhan itu baik.. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan".
Q4 : "Apa impian Kak Izack yang belum tercapai atau sedang dalam proses pencapaian?"
Kak Izack :
"Dalam beberapa tahun terakhir, saya bersama beberapa teman terlibat dalam pelayanan sosial kepada masyarakat. Awalnya pelayanan kami adalah untuk memotivasi remaja dan pemuda keluarga sederhana untuk meraih impian mereka. Sekarang meluas kepada pemberdayaan wanita dan lanjut usia. Saya juga punya kerinduan untuk terlibat dalam pelayanan misi ke daerah-daerah. Dengan sakit yang saya alami, jika Tuhan berkehendak memakai saya, maka saya ingin menjadi motivator untuk mendukung dan memberikan semangat bagi teman-temman yang berjuang melawan kanker."
Q5 : "Apa pesan Kak Izack untuk Gereja dan Ignite People yang membaca artikel ini?"
Kak Izack :
"Kasih itu menembus segala batas dan sekat. Buka diri untuk kehidupan yang ada di sekitar kita karena kita diutus untuk menghadirkan kasih Allah bagi manusia ciptaan-Nya yang beragam."
***
Tanpa diketahui Kak Izack, ada beberapa teman juga yang aku ajak untuk berbagi apa pendapat dan harapan mereka untuk Kak Izack :
• Sally Sihombing
"A selfless & empathetic human being with his vision to love every single person unconditionally.... God only gives His hardest battles to His strongest soldiers. You are strong, Pak Izack. Semangat!"
• Fritz Sinaga
"Aku mau sampaikan terima kasih untuk setiap hal yang kakak sudah lakukan bagi gereja kita GKI Cawang. Aku berharap kakak terus bisa melayani di gereja kita ini. Memberikan pemikiran-pemikiran kakak, memimpin ibadah di gereja, menjadi teman sharing bagi jemaat yang membutuhkan masukan, dan terus melakukan kebaikan di tengah-tengah jemaat kita dan juga orang sekitar...."
• Vania Jonatan
"Sosok yang pengertian, welas asih, pendengar yang baik, sudah seperti kakak sendiri. Stay strong Kak. Kami selalu dukung dalam doa. We love you.."
• Tante Febryana
"Pendeta yang disayang jemaatnya, dari lansia sampai anak-anak semua sayang Pdt. Izack. Tempat mengadu kalau pengurus komisi/panitia mempunyai kendala dalam pelayanannya.. Tetap semangat! Jangan putus pengharapan dan percaya karena Allah lah sumber pengharapan dan kekuatan kita."
• Fanuel (anak sekolah minggu)
"Papa Ani (Ani Icak) cepat sembuh dan tetap Semangat, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Yesus. Love you Papa Ani."
Teruntuk Kak Izack, terima kasih seribu dan selamat menjalani anugerah yang Allah karuniakan sepanjang hidup...
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: