Mungkin banyak dari kita malu untuk bersaksi atau memberitakan Injil bagi semua orang. Mungkin sebagian dari kita menolak karena takut dicibir, takut dibully, atau karena kita tidak cakap bicara di tempat umum atau di depan orang banyak. 

Yeps.. aku juga mengalami hal yang serupa dengan Ignite people, tentang malu bersaksi atau memberitakan Injil ke semua orang. Jangankan di tempat umum, di lingkup gereja atau ibadah pemuda pun aku tidak pernah atau bahkan jarang sekali bersaksi tentang kebaikan Tuhan di dalam hidup aku, karena aku adalah tipikal orang pendiam, ga berani bicara di depan orang banyak dan takut apa yang aku katakan itu salah. Namun semakin bertambahnya usia, Tuhan mulai menegur aku dan menasihati aku tentang hal ini.

Photo by NeONBRAND on Unsplash 

Tuhan menegurku dalam Yeremia 1:4-19. Perikop ini mengisahkan mengenai Yeremia dipanggil dan diutus Tuhan. Pada saat itu Tuhan datang  ke Yeremia dan mengatakan: 

"Sebelum aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." 

Tuhan mau Yeremia untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan ke bangsa-bangsa dan menjadi nabi bagi bangsa-bangsa tersebut. 

Pada bacaan ini pun Yeremia juga pernah mengalami apa yang Ignite people rasakan saat ini, takut untuk bersaksi. Yeremia tidak pandai berbicara di depan banyak orang karena waktu itu Yeremia masih sangat muda. Yeremia mengatakan "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda." 

Ternyata bukan hanya kita  saja yang merasakan hal ini, Yeremia juga pernah merasakannya dan setelah itu Tuhan mengatakan "Janganlah katakan: Aku masih muda, tetapi kepada siapapun engkau kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Ku perintahkan kepadamu haruslah kau sampaikan." So, Ignite people, Tuhan sudah bilang bahwa jangan katakan kalian masih muda, jadi apapun yang Tuhan perintahkan dan di mana kalian diutus haruslah kalian mengikuti-Nya.

Photo by Malcolm Lightbody on Unsplash 

Tuhan juga berkata, "Janganlah takut dengan mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau." Jadi buat apa kita takut dengan omongan dan cibiran mereka. Tuhan juga berkata "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu." Tuhan sudah mempersiapkan kita dengan matang untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan.

Ketika kita sudah mulai bersaksi, pasti akan ada orang yang memerangi kita, atau bahasa gaulnya gibah atau omongin kita, mencibir kita. Sama seperti Yesus dan murid-murid memberitakan Injil di Yerusalem, mereka dicaci oleh Ahli Taurat. Namun Yesus dan murid-murid yakin bahwa Bapa di sorga bersama-sama dengan mereka dan mengurapi mereka

Tuhan mau setiap dari kita menjadi berkat buat semua orang dengan cara bersaksi tentang kebaikan Tuhan. Janganlah kalian takut terhadap apa yang kalian hadapi. Janganlah khawatir dengan apa yang akan engkau sampaikan, apa yang akan engkau ceritakan kepada mereka. Serahkanlah semuanya kepada-Nya, percayalah engkau akan diurapi. Serahkanlah semuanya kepada-Nya, percayalah engkau akan diurapi.

Dengan kalian bersaksi tentang kebaikan-Nya semakin banyak orang yang terberkati oleh kesaksian kita. Mulailah dari lingkup gereja terlebih dahulu. Jika kita sudah siap terjun untuk bersaksi ke tempat umum, maka kita akan dengan lantang untuk bersaksi ke mereka.