Bagaimana kamu memainkan hidup?
"Play with Life" merupakan tagline yang saya baru tahu dari life simulation game kesukaan saya, yaitu The Sims. Apakah Ignite People ada yang pernah mendengar atau pernah memainkan? The Sims sudah mencapai seri ke-4 nya pada tahun 2009 (bukan sponsor ya, he, he, memang murni suka main game ini). Variasi aktivitas hidup semakin berkembang seiring dengan tagline-nya.
Konsep game ini 11:12 dengan realita manusia sesungguhnya. Ciptakan Sims dan nikmati hidup versimu! Sebab, di realita kita tidak bisa memainkan hidup yang inginkan. Maka ciptakan dirimu yang paling aneh atau paling sempurna. Jadilah yang terpintar. Jadilah yang paling mempesona. Jadilah yang terbaik versimu! Hari ini manusia, besok penyihir. Hari ini hidup, besok mati. Miliki dunia yang selalu kamu inginkan yang tidak bisa kamu dapatkan dalam realita. Banyak game yang seperti ini juga, tetapi ini salah satu yang epik! Dengan permainan ini, kamu bisa menciptakan lalu mainkan hidup sesuai versimu sendiri.
Di permainan, saya bermain dengan hidup yang diinginkan! Saya selalu menginginkan hidup sebagai pelukis, maka dibuatlah Sims dengan fisik yang keren, kepribadian yang ceria, berikan kesukaan seni--dan penyuka alam supaya bisa dapat inspirasi dalam melukis. Berikutnya, mungkin saya bisa membuat drama. Mungkin saya ingin bekerja sebagai penjahat. Atau mungkin saya ingin hidup di luar angkasa atau mengisolasikan diri. Dengan enggunakan cheat mode, uang pun langsung turun dari langit. Selama ada pilihan dalam permainan tersebut, semua bisa diwujudkan dan dimainkan!
Berkaca dengan permainan ini, menyadarkan juga bahwa manusia akan mencapai bahagianya jika memenuhi tujuan Allah. Tujuan Allah menciptakan kita untuk menjadi mitra Allah, yakni mengusahakan bumi, mengasihi sesama, dan masih banyak tertulis dalam Alkitab secara rinci. Tetapi, menjalani hidup tidak selalu bahagia, malah banyak susahnya. Bagi saya untuk "menjadi dan serupa dengan Kristus" adalah salah satu tujuan yang tidak mudah sejak saya menerima Yesus sebagai Juruselamat. Salah satunya, berpikir bahwa rencana saya adalah yang terbaik ternyata tidak selaras dengan maksud rencana Allah terhadap diri saya. Baru saja saya berhasil, tiba-tiba saya mendapat masalah lagi. Maka, timbullah pertanyaan, mengapa saya tidak bisa memainkan hidup menurut saya untuk mendapat kebahagiaan yang diinginkan? Entahlah.
Pernah saya tidak bahagia karena tidak dapat memainkan hidup sesuai keinginan. Saya merasa ketaatan kepada Tuhan membatasi saya untuk memainkan hidup ini. Saya sempat mengalami kekecewaan berat, tetapi entah mengapa saya tidak meninggalkan firman Tuhan. Malah, saya semakin penasaran bagaimana memainkan hidup saya seperti yang Tuhan inginkan. Dalam pencarian, saya menemukan bahwa Allah dalam kedaulatan-Nya tidak pernah bermain dengan hidup kita. Kita tidak seperti karakterThe Sims yang kita ciptakan lalu kita permainkan hidupnya tanpa mengerti bahwa hidupnya sedang dipermainkan.
Bagaimana dengan manusia yang ingin memainkan hidup? Amsal 21:2 mengatakan,
"Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHAN-lah yang menguji hati."
Setiap orang memiliki kecenderungan menilai diri selalu baik, seakan-akan tidak ada yang salah dalam dirinya. Manusia juga menilai rencana miliknya adalah yang terbaik dan meyakini bahwa Tuhan pasti merestui. Padahal kenyataannya tidak. Hidup manusia adalah sinkronisasi hati kita dengan hati-Nya. Dalam sinkronisasi, Tuhan menguji kekudusan hidup manusia tersebut. Kemudian, Menurut 1 Korintus 3:10
'"Segala sesuatu diperbolehkan.' Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. 'Segala sesuatu diperbolehkan.' Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."
Beragamnya pilihan cara hidup yang dunia tawarkan membuat kita harus memilah hal mana yang akan membangun dan berguna. Dua ayat itu hanya dua dari sekian banyak pengetahuan dan pengajaran dalam Alkitab dalam menjalani hidup ini. Karena itu, selamat bergumul dan memainkan hidupmu.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: