habis gelap terbitlah terang, dan siapa yang takut dan taat akan Tuhan akan dipuji-puji
‘’Aku takut akan mengecewakan orang yang telah mendukungku“
Kalimat tersbut adalah kalimat yang muncul dari salah satu wanita yang aku kasihi. Kali ini aku ingin menulis beberapa hal yang telah membuat aku takjub akhir-akhir ini. Tentang wanita. Wanita dari sudut pandangku, atau kita sebagai laki-laki. Beberapa wanita membuatku takjub oleh karena tingkah laku, tutur kata, cara pandang, dll. Dimulai dari Ibuku yang tetap rajin bekerja ketika usianya beranjak 65 tahun, lalu beberapa teman-teman wanitaku yang menjadi guru bahkan sampai rela mengajar di desa-desa, ada juga yang bersemangat menimba ilmu yang tinggi untuk membela negara, yang sampai sekarang berjibaku dengan skripsi, dan ada juga wanita yang rela memberikan hidup mereka untuk “melayani ‘’ baik di bidang sosial, kesehatan, hingga bidang spiritual.
Tetapi tak jarang, wanita merasa dianggap lemah, disingkirkan, dijauhi, dan bahkan banyak yang menjurus ke arah yang negatif. Meski begitu ada banyak pula karakter wanita yang membuat mereka tetap pada jalur yang benar dan positif, seperti: wanita itu berhikmat, wanita itu cakap, wanita itu bisa multi-tasking dan karakter-karakter baik lainnya, sehingga wanita tetap berdampak positif bagi sekitarnya atau dirinya sendiri.
Seperti juga pada Amsal 31 : 10 – selesai, menjelaskan atau bahkan menginspirasi bagaimana supaya wanita-wanita ini tetap menjadi suatu sosok yang berdampak baik, baik bagi keluarganya, orang yang dikasihinya, dan lingkungan sekitarnya hingga pada akhirnya menyenangkan hati Tuhan. Meski begitu wanita tetaplah manusia; mereka mempunyai batas. Oleh karena itu laki-laki lah yang harus mampu melengkapinya, baik itu suaminya, anaknya, kekasihnya, teman, atau bahkan tidak kenal pun, sebagai laki laki seharusnya mengerti dan melengkapi kekurangan mereka melalui dukungan, pemberian semangat, rasa hormat, pertolongan, dan cinta kasih.
Menilik kalimat yang telah diucapkan wanita yang kukasihi tadi, aku pun masih bingung bagaimana harus bersikap dan bertindak. Namun aku mau berusaha menyemangatinya. Memberikan dukungan secara moral. Jika seorang wanita yang mengalami kesusahan itu bukanlah kekasih kita, mungkin hal yang bisa kita lakukan adalah memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhannya, memberi selamat sebagai apresiasi atas apa yang telah ia kerjakan atau ia capai dan memberi semangat bagi apa yang sedang ia perjuangkan, maka dengan begitu kita dapat menghargai dan mengerti diri mereka sebagai mana mestinya.
Ya, wanita memang banyak kekurangan tetapi mereka juga diciptakan dengan begitu banyak kelebihan. Ada pula yang kita sebut sebagai pahlawan seperti sosok pejuang, RA Kartini, Cut Nyak Dien atau wanita-wanita di sekitar kita dan dekat dengan kita, seperti ibu kita, guru kita, atau orang-orang yang kita kasihi. Aku yakin jika wanita di zaman sekarang mau menunjukkan karya, kualitas, mau berusaha, mau berjuang dan takut akan Tuhan pasti semesta akan mengakuinya pula, dan bahkan Kartini pun tidak akan kecewa ketika dia bisa melihat wanita-wanita tangguh dan hebat zaman sekarang .
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: