Ethan Winters dan Mia baru saja memulai hidup barunya yang tentram dan damai bersama Rosemary, bayi kecil mereka berumur enam bulan. Namun sayangnya, kehidupan baru tersebut tak berjalan mulus. Chris Redfield, rekan kerja Ethan dahulu, tiba-tiba datang dan menembak Mia. Ethan pun murka. Namun, Chris menjelaskan bahwa Mia yang ada di dekatnya saat ini bukanlah Mia yang asli, melainkan Mia tiruan buatan Miranda, sang antagonis utama. Miranda berhasil menculik Rosemary dan membawanya untuk dijadikan bahan eksperimen. Di sinilah, petualangan Ethan Winters dimulai.

Cerita di atas mungkin tidak asing bagi mereka yang pernah bermain (ataupun menonton Youtube) Resident Evil Village 8, yaitu ketika para pemain berperan sebagai Ethan, yang melalui berbagai rintangan untuk mengambil anaknya dari Miranda. Ethan berhasil menyelamatkan nyawa Rosemary, meskipun ia harus kehilangan nyawanya. 

Kisahnya tak berakhir di situ. Rosemary mulai menginjak remaja, dan mengalami hal yang sulit. Ia dirudung dan dianggap aneh akibat kemampuan uniknya, yaitu dapat mengkristalkan benda yang disentuhnya. Canine, seorang ilmuwan, menawarkan bantuan pada Rosemary untuk menghilangkan kemampuannya itu. Rosemary pun mengiyakannya. Di sinilah, petualangan Rosemary dimulai.

cbr.com

Menurut saya, petualangan Rosemary benar-benar menyentuh saya. Di sana, ia harus melalui tempat gelap, melawan monster, serta berbagai ketakutan maupun trauma yang pernah dialaminya saat dirundung. Di tengah-tengah rasa takutnya, ada sebuah cahaya kecil mendatanginya, berkomunikasi melalui tulisan yang dibuatnya, dan itu menenangkannya.

Tak hanya itu. Cahaya kecil itu terus menuntun Rose, agar berhasil keluar dari scary journey-nya. Puncaknya, saat Rose mulai mengalami intimidasi akibat serangan-serangan mental para hantu, cahaya kecil tersebut berubah menjadi seorang pria. Pria tersebut menggendong Rose dan membawanya kabur ke tempat aman, jauh dari para hantu tersebut. Pria tersebut, tak lain adalah ayah Rosemary itu sendiri, Ethan.

Kisah Rosemary dan ayahnya ini sungguh mengingatkan saya akan penyertaan Tuhan. Saya membayangkan berada dalam situasi seperti Rosemary, seperti ketika sedang melalui berbagai pergumulan hidup, bahkan mengalami pergumulan akan trauma dan depresi. Mungkin Ignite People juga dapat membayangkan hal serupa. Sama seperti Rosemary, kadang-kadang dalam situasi-yang-tanpa-meminta, Allah pun datang dan menolong kita di saat yang tidak kita duga. Berapa kali kita mengalami kehadiran Tuhan yang menolong dan melindungi kita dari berbagai tekanan hidup?

By Karen Gardiner Armstrong at Art for Him Studio

Refleksi ini bisa ditarik ke Mazmur 139 seperti yang tertuang dalam ayat-ayat di bawah ini:

Ya Tuhan, Engkau menyelami aku

  dan mengenal aku.

Engkau tahu segala perbuatanku;

  dari jauh Engkau mengerti pikiranku.

Engkau melihat aku,

  baik aku bekerja atau beristirahat,

  Engkau tahu segala yang kuperbuat. ...

Jika aku terbang lewat ufuk timur

  atau berdiam di ujung barat yang paling jauh,

di sana pun Engkau menolong aku;

  di sana juga tangan-Mu membimbing aku.

Allah selalu bersama dengan kita, meskipun kita kadang-kadang tidak menyadarinya. Ketakutan, perasaan menyerah, depresi dan intimidasi dapat membuat kita sulit untuk menyadari kehadiran Allah. Alangkah baiknya bila kita selalu sadar dengan terus memikirkan bagaimana Allah menolong kita dalam situasi sulit, setiap hari dan setiap saat.

Marilah kita mengambil waktu jeda untuk menenangkan segala kekalutan dan kekhawatiran dalam hati, dan mulai berpikir akan kehadiran dan kasih Allah yang pernah kita alami di masa lampau. Kiranya Roh Kudus dapat menyadarkan kita akan kasih Allah pada kita, orang-orang (yang mengaku) percaya kepada-Nya.