"Overthinking" bisa saja merajalela, tetapi sudahkah kamu merengkuh secercah kedamaian yang melampaui akal manusia?
Cie, yang udah bertahan sampai tanggal 6 Desember 2023. Gimana kabarnya? Masih hidup? :)
Pernahkah kamu terpikir akan tetap bertahan hidup sampai detik ini?
Aku tidak; lagipula, siapa yang berhak menentukan arah langkah hidupnya kalau bukan karena Tuhan yang mengizinkannya terlaksana?
Beberapa hari terakhir, ketika memikirkan surat terbaru untukmu, aku bingung mau menuliskan apa. Jujur saja, kekhawatiran untuk apa yang tidak bisa kukendalikan menyebabkanku terbatas dalam mengerjakan yang bisa kukerjakan. Pernahkah kamu juga mengalami hal yang sama?
Pernah? Wah, sini online toss duluu. Kutunggu ceritamu, ya.
Enggak pernah? Amawwwzingg. Boleh juga, nih, bagi-bagi ceritamu.
Buatku, akhir tahun selalu dipenuhi dengan tanda tanya. Tahun lalu, kita khawatir ada resesi. Tahun lalunya lagi, kita belum tahu apakah masih bisa bertemu tatap muka karena COVID-19 masih cukup merajalela. Tahun lalunya lagi, COVID-19 yang belum ada vaksinnya bahkan telah mengaburkan pengharapan akan hari esok. Aku pribadi khawatir apakah orang-orang yang kutemui di tahun-tahun sebelumnya masih bisa kujumpai ketika pandemi lalu. Belum lagi dengan urusan studi, pekerjaan, dan drama-drama dalam relasi yang membumbui kehidupanku.
Saat itulah, aku belajar bahwa damai sejahtera benar-benar hadir, bahkan ketika aku tidak menyadarinya.
Damai sejahtera, ternyata, bukan hanya tentang keadaan yang baik-baik saja dan bisa kukendalikan. Damai sejahtera juga bukan hanya tentang mood dan emosi yang selalu positif dan tanpa air mata. Ternyata, damai sejahtera ini juga hadir dalam keadaan yang tidak pasti, karena kita tahun kepada siapa kita berharap. Eh, bahkan bukan hanya "tahu", melainkan "kenal". Kurasa, tanpa mengenal Tuhan yang menganugerahi kita damai sejahtera dalam ketidakpastian, kita tidak akan bisa mengalami damai sejahtera-Nya. Kalau pun "bisa", itu hanya sugesti semu yang berlandaskan pada pikiran manusia.
Bukankah damai sejahtera yang melampaui akal manusia ini yang dibawa oleh Allah melalui kelahiran Tuhan Yesus, yang biasanya kita peringati pada tanggal 25 Desember?
---
Oke, aku sudah selesai menceritakan tentang diriku. Sekarang giliranmu, ya. Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk berbagi kisah dalam Natal:
1.Aku tunggu rangkaian kata dan rasamu dalam bentuk artikel, pendalaman Alkitab (bukan comot-comot ayat ya hihi aku suka belajar, kok), puisi, cerpen, maupun cerbung.
2. Ini ada titipan dari Mimin sebelah:
[WE ARE BACK!]
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam memeriahkan #natalgki2022. Nah, pada tahun ini, Mimin kasih banyak hal baru untuk menambah semarak #NATALGKI2023.
Berbeda dari tahun lalu, kali ini teman-teman mendapatkan peluang untuk mendesain dokumentasi acara Natal kalian secara mandiri, dan kami berikan tempat juga di website www.ignitegki.com. Namun, teman-teman juga dipersilakan mengirimkan "raw material" (bisa berupa foto atau video, beserta caption) ke e-mail [email protected]
Seluruh feed akan ditandai dengan tagar resmi #NATALGKI2023 sebagai pengingat bagi kita. Kalau ada pertanyaan, silakan langsung tanyakan di kolom komentar atau kirim DM ke Mimin, ya. Detail selengkapnya ada di bawah ini:
So, what are you waiting for?
-Minbi
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: