Sebuah perenungan di hari Rabu Abu. Sebuah pengakuan dosa, mengemis kesempatan pada Yang Maha Kasih untuk menjadi lebih baik.
Tuhan yang Maha Kasih
Tidak ada pelukan semanis peluk-Mu,
yang mampu melawan getir yang terkecap
saat hidup menjadi pahit
Tuhan yang Maha Terang
mampukan kami menjadi anak-Mu
Yang mau tetap mencari sinar kebenaran
saat redup terasa cahaya hati
Tuhan yang Maha Damai
Tidak ada penopang sekokoh tangan-Mu
Yang mampukan kami jalani titian hidup
saat jalan itu menjadi sempit
saat begitu banyak godaan dalam persimpangan kehidupan
Tuhan yang Maha Setia
jangan biarkan kami kembali berbalik pada masa silam
tolonglah kami untuk keluar dari pilihan yang kelam
Ya, Tuhan Maha Penolong kami mohon
tinggalah serta
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: