Life must go on!

Best Regards, Live Through This, 12 May 2021
Berjalan bersama luka sangatlah menyakitkan, maka dari itu mari sembuhkan luka-luka itu dan berjalan lagi melangkah dalam misteri bersama Tuhan. Life must go on!

Berbicara mengenai luka, pasti sakit. Apalagi ketika kita membahas luka yang mungkin “menurut kita sudah pulih”. Jika kalian bertanya wih tumben membahas tentang luka? hehe tidak apa-apa ya, kan hidup tidak hanya berbicara tentang bahagia dan proses. Menurutku, luka adalah salah satu hal yang paling penting sebenarnya dalam sebuah proses menuju kebahagiaan. Seperti anak kecil yang jatuh ketika berlari hingga mendapatkan luka, tidak akan kering dalam sekejap seperti seorang pesulap mengucap mantra bimsalabim fyuh hilang. Tidak kupastikan dan kuyakinkan tidak semudah itu. Tidak hanya itu, ketika kita bersedih atau mendapatkan tekanan kadang kita mendapatkan luka. Luka ini lah yang kadang “terlupakan” karena perkataan life must go on!

Oh berarti life must go on itu tidak baik ya? No no no… bukan bukan, tidak seperti itu maksudku. Tapi begini, ketika kita mendapatkan luka yang entah karena dari teman, sahabat, saudara bahkan orang yang kita percaya, pastilah kita kecewa. Beribu pertanyaan tiba-tiba muncul dipikiran, seperti mengapa? Apakah? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang tidak pernah membuat luka itu cepat kering atau bisa jadi kering namun dalamnya masih basah. Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa membuat luka itu kering dan menghayati (melakukan) life must go on? Aku akan membagikan beberapa caraku dalam menyikapi luka yang bisa membuat kalian mengeringkan luka itu.

Ketika kita mendapatkan luka entah itu luka fisik ataupun luka batin, kita tidak akan pernah siap. dan ketika luka itu ada kita hanya bisa melongo dan kaget (berdasar pengalamanku dan beberapa temanku). Sedih? Pastilah, marah? Pasti, kecewa? Pasti. Menyalahkan Tuhan? Mungkin saja. Tapi apakah kita akan begitu terus? Dan berpura-pura “I’m fine”. Janganlah guys~ Itu cuapek banget, serius. Lewat sebuah mata kuliah Pendidikan Kristiani dan Spiritualitas aku belajar, ketika kita mendapatkan luka, terima saja dulu. Tapi nanti sedih? Tidak apa-apa, sedih itu wajar karena luka itu sakit luka itu perih. Setelah itu renungkan kenapa luka itu ada dan apa pengaruhnya untuk hidup kita kedepannya. Kemudian kita diperbolehkan untuk mencari penjelasan dari luka yang kita terima. 

Dari tahap ini kita harus sadar, bahwa kita layak bahagia. Kita wajib menghargai dan menyenangkan diri. Kembali lagi ke tahap selanjutnya, kita harus bisa menerima luka itu beserta dengan rasa sakitnya, t-tapi sulit? Pasti bisa! Sulit bukan sebuah alasan untuk kita tidak bisa menerima luka itu. Ketika kita sudah dapat menerima luka dan rasa sakit itu, kita akan sadar bahwa Yesus ada bersama kita. dari situlah kita mampu bangkit dari luka itu. Kita akan dimampukan untuk berjalan kembali dan kali ini akan dilakukan dengan motivasi “aku harus bangkit”. Setelah itu kita akan dapat mengerti dan memaknai keutuhan dalam hidup kita. kita tidak akan lagi hidup karena masa lalu atau luka itu lagi. Bekas luka? tentu saja ada, tapi luka itu sudah sembuh. Melalui tahap demi tahap kita pasti akan dapat memberikan pengampunan dan meminta maaf kepada diri ini.

Salah satu tahap tadi menghasilkan kesadaran bahwa Yesus selalu ada. Ketika luka itu muncul biasanya kita mempertanyakan “Kenapa Tuhan, ini semua terjadi padaku?” lalu? Akankah ada jawaban selain kita akan terus menyalahkan diri sendiri, orang lain, bahkan Yesus pun kadang menjadi korban kekesalan kita. Melalui tulisan ini aku mengajak setiap kita untuk mengubah pertanyaan kenapa menjadi bagaimana. loh kog begitu? Ya, karena dengan bertanya bagaimana, kita akan mendapatkan kemampuan untuk bisa menyikapi luka itu. Sehingga bukan hanya ada penyesalan namun kita bisa belajar dari luka tersebut.

Setelah membahas tahap yang bisa dilakukan dalam menyikapi luka sampai sembuh dan Yesus yang selalu ada bagi kita, aku akan memberikan potongan lirik lagu yang mungkin bisa menguatkan kita juga dalam menyembuhkan luka-luka kita

Yang lalu biarlah berlalu

Jangan pernah disesali

Dia Tuhan yang mengubahkan 

Buat hidup lebih berarti

 

Dari sini kita bisa menanamkan pikiran bahwa Tuhan mampu mengubah luka dan menjadikannya pengalaman hidup bagi kita semua. Tidak perlu disesali karena semua orang pasti memiliki luka itu dan walaupun tidak semua orang berhasil menyembuhkan lukanya, akankah kamu menjadi salah satunya? Kuharap tidak

Ingatlah seperti dalam Yohanes 15: 16

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”

Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah rantingnya. Ingatlah ranting tanpa pokok anggur bukanlah apa-apa. Namun ketika kita sudah menempel kita akan bertumbuh dan mampu menghasilkan buah yang baik. seperti pada ayat itu kita diingatkan bahwa bukan kita yang telah memilih Yesus, namun Dia yang sudah memilih kita, mendapat luka? mungkin sudah diijinkan-Nya, bahkan Dia selalu ada bagi kita. Dia berharap kita dapat bertumbuh dan mampu menjadi ranting yang dapat menghasilkan buah baik.

wih gampang banget kamu bilang menyembuhkan luka dan sebagainya? tidak, aku tidak pernah berkata bahwa hal ini adalah hal yang mudah dan setiap orang bisa melakukannya. Namun aku mengajak setiap kita untuk belajar bersama, karena akupun masih belajar dan setidaknya luka-luka yang ada sudah sembuh dan aku bisa menjalankan hidup dengan cakrawal baru bahwa hidup untuk bukan hanya tentang aku, tapi juga bersama Yesus dan untuk sesama. seperti kata seorang kolega, hidup itu seperti roller coaster yang kadang naik dan kadang turun, menurutku itu wajar karena selama hidup kita akan selalu mendapatkan banyak hal, namun jangan pernah lupa bahwa kita memakai sabuk pengaman (baca: ada Yesus) saat menaiki wahana roller coaster itu, jadi kita pastilah aman. Berjalan bersama luka sangatlah menyakitkan, maka dari itu mari sembuhkan luka-luka itu dan berjalan lagi melangkah dalam misteri bersama Tuhan. Life must go on!

LATEST POST

 

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Kalimat pada judul yang merupakan bahasa latin tersebut berasal dari slogan sebuah klub sepak bola t...
by Jonathan Joel Krisnawan | 27 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER