Laila, sebuah malam (kata dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Arab).
*Sebuah meta-interpretasi karya Monita Tahalea berjudul "Laila"
**Lengkapi meta-interpretasi melalui perenungan Markus 6:45-52 dan Roma 12:12
Laila
Kerap dianggap sebagai situasi kelam,
di mana cahaya mentari sirna dari pandangan mata kita dan berganti gelap.
Laila
Kadang menjadi momen bagi “si pencuri” hadir
untuk mencuri, membunuh dan membinasakan.
Laila
Saat di mana sebagian dari kita merasakan kesendirian sebelum menutup mata,
merasakan hati yang terus teriris karena banyak hal dalam hidup.
Laila
Waktu yang terasa panjang, terdengar ketakutan, jeritan, tangisan keluar dari sanubari dalam penantian seolah tak berujung.
Laila
Suatu kesempatan bagi-Nya untuk menyatakan kasih-Nya dan kuasa-Nya
bagi kita yang telah mengakui kelemahan diri.
Laila
Menjadi masa yang indah dan penuh kenangan,
ketika Ia menyatakan, “Jangan Takut, Aku besertamu.”
Laila
Membentuk diriku terus-menerus
untuk terus berserah dan hidup dalam keyakinan akan Tuhan.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: