Bagian pertama: Puisi singkat dari masa pandemi
Merdeka (?)
Tanggal tujuh belas pun tiba
Biasanya, anak-anak berlarian keluar
Sepasukan ibu-ibu tidak dapat diam
Sekelompok bapak-bapak sibuk menggelar tikar
Biasanya, sehari sebelum hari kemerdekaan itu,
Semua orang keluar dari bilik mereka,
Mencari tetangga untuk sekedar menikmati jagung bakar,
Atau mungkin juga sambil berlomba menghabiskan krupuk gantung.
Tapi, itu biasanya...
Tahun ini serasa berbeda,
Setiap sore menjelang malam,
Selalu ada kabar duka korona,
Dari yang hanya puluhan,
Kali ini sudah lebih dari yang dulu dikira.
Sambil masih berusaha positif,
Sambil masih berusaha bermimpi,
Sambil masih berharap pandemi segera usai,
Sambil masih berharap semua baik kembali.
Namun, apakah bisa?
Rasanya, aku ingin menyerah,
Menyerah pada kenyataan,
Tahun ini tidak mudah untuk dijalankan.
Kapan ini selesai?
Tak ada yang mengerti,
Tak ada yang berani mengira,
Tak ada yang cukup kuat untuk melawan
Kita memang masih di bawah kendali pandemi,
Kita memang masih di bawah kendali virus,
Kita memang masih di bawah kendali berbagai usaha pemerintah
Kita memang masih belum merdeka.
Tapi, ini bukan berarti menyerah,
Bukan berarti kalah,
Bukan berarti lelah,
Atau bahkan bukan berarti kita lemah.
Sebentar lagi...
Tunggu sebentar lagi.
Saat semua ini usai.
Kita akan teriakkan selesai!
Tunggu sebentar lagi kawan,
Dan kita akan benar-benar berteriak,
MERDEKA!
Hanya, tahan diri sekejap lagi saja,
Kita akan menikmatinya.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: