Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Yohanes 15:14 TB
Rahmawati Kekeyi Putri Cantika, siapa yang tidak kenal dengan sosok ini? Seorang Selebgram dan YouTubers yang terkenal karena kontennya yang unik. Ketenarannya dimulai dari tutorial make up-nya dengan menggunakan balon berisi air. Kontennya tidak berhenti di tutorial make up, tetapi berlanjut ke konten review makanan, baik dalam porsi kecil maupun besar, mukbang.
Ketenarannya kembali meningkat setelah lagunya berjudul "Kekeyi Bukan Boneka" dirilis. Jumlah viewers-nya mencapai 42 juta penonton, mengalahkan lagu duet Lady Gaga dengan Blackpink. Akibatnya, jumlah followers dan subscribersnya meningkat pesat. Sampai artikel ini ditulis, akun Instagramnya mencapai 789 ribu followers; akun YouTube-nya mencapai 1,9 juta subscribers. Pencapaian yang luar biasa!
Di balik kesuksesan itu, terdapat cerita unik. Jika sobat Ignite menjelajah semua konten milik Kekeyi (baik foto maupun video di YouTube, Instagram, dan TikTok), maka komentar bernada bully-an akan mendominasi kolom komentar. Bagaimana lagi, tingkah kekeyi yang dianggap absurd dan nyeleneh sangat membuat netizen merasa risih. Apalagi usia Kekeyi yang sudah dianggap dewasa, sehingga tidak pantas dia membuat video dikubur di gunungan pasir :D.
Meskipun lebih banyak di-bully, Kekeyi tetap menyebut semua viewers-nya sebagai sahabat. Meskipun akhirnya netizen menolak untuk jadi sahabatnya, Kekeyi tidak pernah kecewa. Yang membuat saya kagum dan heran, Kekeyi tidak menunjukkan kemarahannya, walaupun ia pernah marah karena netizen juga ikut mem-bully keluarganya. Tetapi dia sanggup melupakan itu. Sekarang ia tetap berkarya dan seolah-olah dia sudah masa bodoh dengan semua cibiran itu.
Kekeyi tetap membuat konten seperti meski dihujat oleh netizen. Di balik "drama"nya kekeyi ini, kita melihat sifatnya yg pantang menyerah walau sudah dibenci. Dia tetap mengasihi para netizen karena kata kata netizen memacunya untuk menghasilkan konten yang menjadi sumber penghasilannya. Kata sahabat menjadi bentuknya untuk mengasihi para netizen.
Kita kembali diingatkan akan kasih Allah yang dilimpahkan untuk kita tanpa habis-habisnya. Seperti yang ada di ayat ini :
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Ratapan 3:22-23
Tuhan kita adalah Allah yang Maha Pengasih, yang tetap mengasihi siapapun kita. Karena itu, marilah kita juga turut mengasihi sesama tanpa henti, supaya kasih Allah dapat dinyatakan.
Ketika saya menonton opening video YouTube milik Kekeyi tersebut, saya juga teringat dengan perkataan Yesus dalam Yohanes 15:9-17.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Yohanes 15:15 TB
Dengan terang-terangan, Yesus menyebut kita sebagai sahabat-Nya. Walaupun kita mengakui Yesus adalah Tuhan yang menguasai dan merajai diri kita, Dia tidak menyebut kita lagi seorang hamba, tetapi kita disebut sebagai sahabat-Nya. Walaupun kita terkadang lupa untuk selalu dekat dengan-Nya, Yesus sangat dekat dengan kita. Ketika kita lupa untuk mengucap syukur atas kebaikan Allah, Yesus tetap mengasihi kita, sebab kita adalah sahabat-Nya.
Tetapi Yesus juga mengingatkan kita di ayat sebelumnya:
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Yohanes 15:14 TB
Kita akan disebut sebagai sahabat jika kita percaya kepada Yesus dan kita mengikuti perintah-Nya yang ada dalam Alkitab. Jika Yesus memerintahkan agar kita saling mengasihi, maka kita harus mengasihi sesama dan menjadikan mereka sebagai sahabat.
Di sini saya mendapatkan pelajaran dari seorang Kekeyi. Walaupun dia bukan pengikut Kristus, namun dia memberi pelajaran tentang arti sahabat, yaitu mengasihi tanpa peduli apa respon mereka yang kita kasihi. Maka sudah seharusnya kita sebagai pengikut Kristus merangkul semua orang dan menganggap mereka sebagai sahabat kita.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: