Ia mampu mematahkan hati kita, dengan tujuan mendapatkan yang sesuai dan seturut jalan-Nya sehingga nama-Nya terus dipermuliakan melalui perbuatan kita.
Bagi para pengagum idola yang berasal dari Korea (seperti Bangtan Boys (BTS), Blackpink, dll) dan Jepang (seperti AKB48, HKT48, JKT48 (sister group), dll), pasti sudah tidak asing dengan benda yang ada di bawah ini:
Ya, apalagi kalau bukan, glow stick atau lebih dikenal dengan sebutan light stick, semacam batangan plastik yang mampu mengeluarkan cahaya. Biasanya digunakan pada saat konser dan akan diiringi dengan chants atau teriakan-teriakan oleh seluruh penonton secara kompak. Namun, tahukah kalian rahasia dari si kecil yang menyala-nyala ini?
Menurut indoglowdark.com, glow stick atau light stick adalah sebuah tongkat yang memancarkan sinar di kegelapan (bahasa kerennya, glow in the dark). Pancaran sinar tersebut berasal dari reaksi antara 2 cairan kimia. Cara pemakaiannya (secara umum) adalah dengan dipatahkan sampai terdengar suara seperti gelas yang pecah, maka glow stick pun dapat bersinar terang. Durasinya pun beragam tetapi relatif panjang (bisa mencapai 12 jam), namun paling terang ada di rentang waktu 4-6 jam.
"Lah, terus apa hubungannya sama kita?"
Nah, kita sebagai seorang manusia pasti pernah merasakan sakit, tak hanya fisik, bahkan hati kita pun pernah merasa tersakiti. Penyebabnya pun beraneka macam dari orang tua yang tidak setuju keputusan kita melanjutkan studi di jurusan tertentu, ditinggalkan oleh rekan yang kita kasihi (pacar, gebetan, teman setongkrongan, dll), hingga kecewa karena satu dan lain hal yang menyebabkan kita akhirnya (sesaat) kehilangan arah, serta tujuan hidup kita dalam bermasyarakat. Orang akan mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata seperti, “...hatiku hancur dapet beginian terus”. Itu umum dan wajar mereka ungkapkan. Tetapi menjadi tidak wajar ketika perasaan ini menjadi terus berlanjut sehingga menjadi patah hati yang berkepanjangan.
https://unsplash.com/photos/rnRN0Tzpb1U
Seseorang sering berpikir bahwa ketika dirinya patah hati, Tuhan itu kejam, Tuhan itu gak adil buat dirinya, atau yang terburuk, Tuhan itu jahat! Ini dapat memperburuk keadaan ketika seseorang tadi, lari dan meninggalkan Tuhan. Self-denial menjadi salah satu kata yang cukup menggambarkan situasi terpahit tadi. Sejatinya, Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Tahu, bahkan jauh sebelum kita berbentuk selayaknya manusia. Ini terbukti dalam kitab Yeremia 1:5 yang berbunyi demikian,
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa."
Yeremia 1:5
Tuhan mampu melukiskan apa yang akan menjadi jalan hidup kita ke depannya. Wajar sekali, kalau Tuhan harus memberikan kata 'tidak' kepada sebuah keputusan kita yang menurut-Nya itu tidak sesuai dengan jalan-Nya, karena kita lebih mementingkan kepentingan daging, ketimbang kepentingan roh, sehingga yang kita rasa keputusan tersebut akan menyenangkan hati Tuhan, nyatanya kita hanya memuaskan apa yang ada di depan mata kita saja.
Contoh nyata dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, khususnya para muda-mudi: Ketika kita menjalani hubungan dengan seseorang yang secara sepihak, kita anggap dialah yang menjadi pelabuhan terakhirku. Pembelaannya? Bisa jadi karena dia sesuai dengan kriteria idaman kita, setia, bahkan memiliki paras yang rupawan. Eits, ingat kata Tuhan didalam 1 Samuel 16:7 berkata,
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
1 Samuel 16:7
Tuhan terkadang memang harus dengan sengaja mematahkan hati seseorang, untuk kemuliaan nama-Nya melalui ciptaan-Nya yang Ia sudah bentuk seturut dan segambar dengan rupa-Nya.
"Kalau gitu, Tuhan jahat dong?"
Tentu saja tidak dong! Mungkin kamu yang pernah berpikir demikian memandangnya hanya dari satu sisi, tetapi ingat, bahwa masih ada sisi-sisi lain yang kamu dapat pandang dan merubah perspektifmu. Tuhan memang mematahkan hati, tetapi dengan janji bahwa kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang kamu miliki sebelumnya. Kembali ke contoh tadi, mungkin sebulan, dua bulan kamu masih merasakan manisnya dari yang dinamakan oleh masyarakat dunia sebagai 'cinta', tetapi ingat, sekalinya Tuhan berkata mundur, maka tidak ada yang dapat menghalangiNya. Pasangan yang kamu anggap akan menjadi pelabuhan terakhir, bisa saja pergi meninggalkanmu dengan segudang alasan. Karir atau pekerjaan yang sudah kamu impi-impikan, seketika hancur berantakan.
Ignite People! Tuhan memang berkuasa atas hidup kita, walaupun memang kadang cara-Nya kita sulit terima. Walaupun begitu, tetaplah percaya pada ilustrasi di awal, sebuah glow stick yang didiamkan tidak akan menarik perhatian orang, tetapi begitu ia "dipatahkan" akan muncul sinar yang terang sehingga menjadi sangat menarik dan indah sekali. Demikian juga hidup kita, sama seperti sebuah lagu yang berkata,
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
Yang hidupnya berkenan kepada-Nya
Apabila ia jatuh, tak sampai tergletak
sbab Tuhan menopang tangannya.
Kiranya Tuhan terus menolong kita dalam melihat dan mengamini rencana-Nya kepada kita semua.
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
-Yesaya 41:10 (TB)
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: