Ignite Collab bertema “Happines from Home” tapi buat aku saat ini “Happines in Home”
Ignite pada masa karantina ini mengadakan sebuah challenge menulis, yang terbuka baik untuk kontributor maupun yang baru akan berkontribusi. Challenge di tengah situasi pandemik ini mungkin dimaksudkan untuk mengisi kegiatan di rumah dan waktu luang selama work from home. "Happiness from Home", tema yang memberikan kode bahwa kita bisa berbahagia meskipun semua hal kita lakukan dari rumah.
Kegiatan yang terus saya ulangi selama pandemik ini adalah kuliah, makan, tidur, mandi, dan nonton film. Ketika saya mendengar Ignite membuat challenge ini tentunya bahagia, karena akan mempunyai sesuatu yang dikerjakan dengan maksud dan tujuan yang jelas. But, I don’t have a partner. Ingin ikut tapi gatau siapa yang diajak.
Di waktu yang bersamaan, aku sedang menonton film “Iron Man 3” dan di awal film ada kalimat Tony Stark seperti ini, “We create our own demons.” Mendadak aku jadi ingat seseorang yang pertama membuat aku menjadi penggemar serial Marvel seperti dia. Dulunya kami teman yang cukup dekat dan akrab. But something different between us yang endingnya tidak ada komunikasi dan sama-sama canggung untuk mengawali pembicaraan. Kemudian lama kelamaan saya terpengaruh oleh banyak orang dan berprasangka buruk mengenai dia.
Banyak pertimbangan yang membuat aku memberanikan diri memulai relasi pertemanan seperti dulu, tentunya dengan modus meminta bantuan untuk collab. Saat mempersiapkannya sedikit banyak ada percakapan di antara kami meskipun perlu diakui itu sangat canggung. Sedikit basa-basi yang akhirnya memancing ke pembicaraan “Dulu kamu kenapa begitu?” Ternyata banyak cerita yang kami tidak tahu satu sama lain, sehingga menimbulkan kesalahpahaman waktu itu. Banyak hal yang tak tersampaikan akhirnya sekarang genap.
“We create our own demons,” terkadang yang tidak kita sadari adalah kebencian dan keburukan orang lain itu berasal dari diri kita sendiri, dari kita yang selalu mencacat, dan dari sikap hati yang merasa diri paling benar.
Sebagai seorang teman pun terkadang kita tidak dapat merasakan apa yang teman kita rasakan. Teman yang selama ini aku anggap menjaga jarak denganku, ternyata tidak. Justru sekarang aku merasa malu padanya, dia ada saat aku meminta bantuan. Aku sebenarnya tidak yakin bahwa dia akan menyanggupi, tapi dia merespons dengan baik.
Ignite collab bertema “Happiness from Home” tapi buat aku saat ini “Happiness in Home". Home bukan berarti sebatas rumah dalam bentuk bangunan fisik. Mengutip kalimat yang diucapkan Thor di akhir film Ragnarok, “Asgard is not a place, it’s a people.” Home merupakan tempat untuk kembali. Aku menemukan "home"-ku selama collab ini. Aku menemukan tempat untuk pulang, tempat untuk bercerita mengenai suka dan duka, tempat untuk saling berproses bersama kembali. Tempat itu adalah sabahatku.
Aku akhir-akhir ini hampir lupa bahwa Tuhan selalu punya rencana yang terbaik, yang tidak pernah terduga untuk kita. Namun aku diingatkan kembali bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Saat ini aku merasa ini juga adalah rancangan tangan Tuhan untuk memperbaiki relasiku dengan sahabatku yang sudah seburuk itu. Untuk tim admin aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena memberiku hadiah yang tidak aku perkirakan.
Terkadang ada kalanya relasi yang buruk dikarenakan seorang merasa lebih dari yang lainnya, selalu benar, dan tidak mau mengalah. Ketika kita membiarkan hal-hal negatif masuk ke dalam pikiran kita, maka semua yang sudah baik akan rusak. Don’t do that. Tapi kalau sudah terlanjur, baiklah kita merendahkan hati dan diri kita agar kita dapat menerima orang lain dalam hidup kita. Mungkin bisa diawali dengan kata “maaf” dan sisanya mengikuti.
Thank you ignite, thank you my best partner.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: