"Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu." Matius 27 : 61
Sabtu Sunyi merupakan hari di antara kematian Yesus Kristus di kayu Salib dan kebangkitan-Nya. Hari di mana kesedihan menyelimuti hati para pengikut-Nya. Para murid pergi entah ke mana. Mereka mengalami ketakutan karena Guru yang mereka percaya telah mati tak berdaya. Menjelang malam setelah peristiwa penyaliban adalah hari persiapan menjelang Sabat. Ketika itu Yusuf seorang dari Arimatea menghadap Pilatus dan meminta izin untuk menguburkan mayat Yesus. Yusuf tidak sendirian. Dia ditemani Maria Magdalena dan Maria Ibu Yakobus untuk menguburkan mayat Yesus. Setelah mengafani Yesus dengan kain lenan putih, Yusuf menguburkan Yesus di kubur yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu. Ia menutup pintu kubur itu dengan batu besar lalu pergi meninggalkan kubur itu.
"..., kedua wanita ini seolah menanti jawaban dari semua yang terjadi."
Berbeda dengan Yusuf dari Arimatea, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus malah tetap tinggal di situ sambil duduk di depan kubur itu. Entah apa yang mereka nantikan, yang jelas saat itu hati mereka diselimuti kesedihan yang mendalam. Guru yang mereka percaya telah wafat sebagai seorang penyesat. Tak ada yang berani mengunjungi kubur itu, tak ada ucapan belasungkawa yang menghiasi kubur itu. Yang ada hanyalah ketakutan yang meliputi para pengikut-Nya. Namun sikap Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus hendak menunjukkan adanya kesetiaan dalam mengiring Yesus bahkan hingga wafat di Kayu Salib. Di kala orang ketakutan dan memilih untuk bersembunyi, kedua wanita ini seolah menanti jawaban dari semua yang terjadi.
“Aku tak ‘kan pergi, menunggu kamu di sini...”
Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Anji ini, mungkin cukup menggambarkan bagaimana suasana duka yang mendalam. Lirik ini seolah cukup untuk melukiskan rasa galau yang menyelimuti hati Maria Magdalena dan Maria Ibu Yakobus.
Photo by albertohlfrias on Unsplash
Di tengah pandemi yang terjadi belakangan ini, di tengah penantian akan jawaban atas semua ini, mari meneladani Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus. Mereka tetap setia menanti di tengah situasi yang sulit dan berat.
Bagaimana caranya?
Tetap patuh pada himbauan pemerintah dengan tetap melakukan physical distancing dan taat untuk tetap tinggal di rumah demi menghambat penyebaran pandemi yang terjadi. Dalam sabtu sunyi, di saat harapan seolah sirna, mari berdoa dalam hening, kiranya pandemi ini lekas berlalu dan semua dapat pulih kembali. Selamat berefleksi dalam keheningan Sabtu Sunyi. Kiranya Roh Kudus memampukan kita dalam memahami maksud dari pandemi yang terjadi. Tuhan memberkati.
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: