Geng, Membangun Pergaulan Baik? Atau Merusak?

Best Regards, Live Through This, 23 October 2019
Menurut kalian, geng itu baik atau buruk sih? Pastinya kalian mempunyai geng kan, saat sekolah atau kuliah dahulu?

1 Korintus 15 : 33-34
"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.   Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu. "

‘Nge-geng’ seringkali kita jumpai pada pergaulan anak muda. Ya, pada masa itulah saat orang-orang yang mempunyai ketertarikan yang sama terhadap suatu hal berkumpul dan membentuk sebuah geng. Saya yakin, saat kamu masih sekolah ataupun kuliah, paling tidak mempunyai satu geng dengan orang-orang tertentu yang memiliki kesamaan denganmu dan  kompak untuk melakukan sesuatu. 

Geng mempunyai  sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, bisa mengembangkan bakat yang dimiliki, bertukar informasi seputar ketertarikan terhadap sesuatu, dan bisa saling memahami antara satu dengan yang lainnya, karena mempunyai kesamaan bakat. 

Namun tidak semua geng mempunyai sisi postif tersebut. Adakalanya sebuah geng mengarah ke sisi negatif dan malah merusak orang-orang yang ada di dalamnya. Seperti bergosip atau sesuatu yang sering kita sebut 'ghibah' terhadap orang yang berada di luar geng, Melakukan kegiatan-kegiatan di luar etika dan moralitas, saling bermusuhan dengan geng yang berbeda, atau bahkan, sampai mem-bully orang yang berada di luar geng tersebut. Selain itu, saat sebuah geng terbentuk, dapat muncul sifat eksklusif, dimana seseorang yang tidak mempunyai kesamaan atau ketertarikan yang sama sepertimu, tidak bisa ikut serta / ‘nimbrung’ di dalamnya. 

Di banyak gereja, khususnya dari kalangan remaja-pemuda, juga banyak yang tanpa sadar membentuk sebuah geng atau kelompok yang ekslusif. Terbentuknya geng ini dikarenakan mereka sering ‘ngobrol bareng’, ‘nongki bareng’, dan segala kegiatan pun dilakukan secara ‘bareng-bareng’ sehingga mereka merasa ada suatu kesamaan dan kecocokan satu dengan yang lainnya. 

Hal ini dapat menimbulkan rasa ketersendirian dan rasa tidak diperhatikan, bagi umat yang nggak memiliki sebuah geng. Orang yang berada di luar geng tersebut bisa merasa minder dan tidak nyaman dalam lingkungan gereja sehingga memilih mencari gereja lain untuk beribadah, atau yang lebih parah, orang tersebut mungkin akan mendeklarasikan dirinya untuk ‘undur iman’ (tidak akan pernah bergereja lagi selamanya ataupun pindah kepercayaan) karena dia pasti akan berpikir, “Orang Kristen ataupun orang non-Kristen sama saja, tidak ada yang berbeda.” 

Dalam kisah perjalanan hidup-Nya, Yesus tidak pernah sekalipun memilih-milih orang yang mau percaya dan mengikut-Nya. Dari orang yang paling berdosa sampai orang paling 'suci', Yesus selalu merangkul dan mengasihi mereka semua tanpa melihat latar belakang orang tersebut. Terkadang kita lupa bahwa sebagai orang yang beriman kepada Yesus, kita harus mengikuti perintah-perintah dan perbuatan-perbuatan yang dilakukanNya. Kita sebagai orang Kristen seharusnya tidak boleh membentuk kelompok-kelompok eksklusif. Kita harus merangkul satu sama lain, bekerja sama, saling menopang, dan saling mengasihi semua orang tanpa terkecuali. 

Dalam 1 Korintus 15:33 Rasul Paulus mengingatkan kita untuk memilih pergaulan yang baik dan tidak berbuat dosa lagi. Maka dari itu, geng yang membuat pergaulan menjadi baik atau merusak ditentukan oleh setiap kita yang berada di dalam geng tersebut. Apakah geng kita mau dibawa ke arah yang negatif? Atau ke arah yang positif? 

Jadilah komunitas yang membangun, bertumbuh dalam Kristus, tidak eksklusif dan mau mengasihi satu dengan yang lainnya, karena perintah Yesus adalah bahwa kita harus saling mengasihi sesama manusia tanpa pilih-pilih. Janganlah menjadi kelompok yang negatif, yang mendiskriminasi orang lain karena tidak mempunyai kesamaan/ketertarikan kepada sesuatu, karena Tuhan cinta semua orang tanpa diskriminasi. Tuhan Memberkati.

LATEST POST

 

Hari ini, 10 November, adalah Hari Pahlawan. Sebagai orang Kristen kita juga diajak untuk meneruskan...
by Christo Antusias Davarto Siahaan | 10 Nov 2024

Akhir Oktober biasanya identik dengan satu event, yaitu Halloween. Namun, tidak bagi saya. Bagi saya...
by Immanuel Elson | 31 Oct 2024

Cerita Cinta Kasih Tuhan (CCKT) Part 2 Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti talkshow&n...
by Kartika Setyanie | 28 Oct 2024

Want to Submit an Article

Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke:

[email protected]

READ OTHER