Life is a matter of choices, and every choice you make makes you. -John C Maxwell
Hampir setiap saat kita dihadapkan pada pilihan. Mulai dari pilihan sederhana seperti memilih rute pulang ke rumah, sampai pilihan rumit dalam proses studi, karir, dan berelasi dengan sesama.
Beragam sumber di internet memperkirakan manusia dihadapkan pada 35.000 pilihan setiap hari (angka ini begitu populer, jumlah tepatnya mungkin mustahil untuk dipastikan). Anyway, mari kesampingkan angka pasti, intinya setiap hari kita memilih dan memutuskan banyak hal. Pertanyaannya, berapa banyak dari keputusan tersebut yang melibatkan Tuhan di dalamnya?
Sebelum mulai berhitung, mari kita berpikir sedikit lebih dalam tentang pilihan dalam kehidupan ini.
Pexels.com
“Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.” –Amsal 16:9
Dalam ayat Alkitab ini, terdapat kalimat menenangkan yang mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu menyertai langkah kita. Akan tetapi, ayat ini juga menimbulkan pertanyaan menarik. “Untuk apa memutuskan banyak hal, toh semua Tuhan sudah tentukan?”
Kata “menentukan” dalam KBBI berarti “membuat menjadi tentu (pasti)”. Kita tahu betul tidak ada yang pasti dalam kehidupan ini, bahkan ada yang mengatakan bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Kesempatan untuk bisa memilih pun muncul dari ketidakpastian. Bayangkan saja jika setiap kita diberikan buku panduan hidup dari Sang Pencipta yang menuliskan secara detail cara menjalani hidup ini, kita tinggal mengikuti saja buku petunjuk itu, tak ubahnya manual book sebuah produk elektronik. Akhirnya kita tidak perlu memilih sama sekali. Tapi bukan demikian yang Tuhan beri. Dia memberi tuntutan melalui Firman-Nya tanpa meniadakan peran kita sebagai pelaku hidup dalam mengambil keputusan.
Amsal 16 ayat 9 mengingatkan kita bahwa di tengah kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian ini, ada kepastian lain selain ketidakpastian. Ya betul! Kasih Allah yang menyertai kita sekarang dan selamanya, adalah sebuah kepastian yang dapat kita andalkan.
Pexels.com
Saya percaya, Tuhan memberi kita kebebasan sebagai wujud cinta kasih-Nya pada manusia. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang mengekang, yang mengatur secara diktator tentang bagaimana umat-Nya harus menjalani kehidupan di dunia. Beberapa hal memang berada di luar kendali dan pilihan kita (waktu dan tempat kita lahir misalnya). Tapi disinilah Allah secara luar biasa memberikan porsi yang pas tentang apa yang bisa dan tidak bisa kita pilih. Jadi, perlu kita ingat bahwa hak kita untuk memilih datangnya dari Tuhan juga.
Selain itu, saya juga percaya kalau kasih Tuhan dalam proses memilih tidak seperti ujian pilihan berganda, dimana salah satu pilihan adalah jawaban benar dan yang lain salah. Alangkah menyeramkannya proses memilih jika Tuhan hanya ada di salah satu dari sekian banyak pilihan. Saat Daniel memilih untuk setia kepada Allah, tentu Allah beserta dan melindungi Daniel. Akan tetapi mengapa saat Yunus memilih untuk lari melalaikan tugasnya, Allah juga tetap menyertainya? Disini kita belajar bahwa apapun pilihan kita, Tuhan selalu menyertai dan berkarya dalam setiap pilihan itu.
Perlu diingat, keyakinan ini bukan untuk dijadikan pembenaran untuk asal-asalan dalam memilih. Setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing dan kembali lagi konsekuensi itu tidaklah dapat dipastikan. Setiap pilihan perlu didasari dengan pertimbangan yang matang, terutama pilihan-pilihan besar yang dapat berdampak panjang dalam hidup kita. Tapi lebih dari itu, dalam setiap pengambilan keputusan atas pilihan yang ada, kita meyakini kalau Tuhanlah yang menyertai apapun yang akan terjadi.
Masih dalam suasana tahun baru, akan ada konsekuensi yang terjadi akibat pilihan yang kita buat di tahun lalu. Mari kita yakini bersama kalau Tuhanlah yang akan menyertai kita apapun yang mungkin akan terjadi. Selanjutnya, dalam setiap pilihan yang akan kita hadapi di tahun ini, mari libatkan Tuhan lebih lagi dalam setiap pertimbangan. Keterlibatan Tuhan inilah yang akan membimbing kita untuk memilih yang terbaik dan sesuai dengan kehendak-Nya, dan tentunya menjadi ekspresi hormat, syukur, dan kebergantungan kita.
Kiranya Tuhan semakin memampukan kita untuk menentukan berbagai pilihan dalam hidup ini. Selamat tahun baru, dan selamat memilih!
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: