"Laughing your way through troubled times" - Dr. Hackinkoff
Tema kali ini memang tidak biasa—Dark Jokes, bagi kebanyakan orang dark jokes atau candaan gelap memiliki pengertian sebagai sebuah gaya komedi yang membahas hal-hal yang secara umum dianggap tabu. Tema dalam candaan ini biasanya mengenai kekerasan (violence), kematian, diskriminasi, penyakit, serta human sexuality (isu tentang agama juga turut meramaikan candaan dark joke dalam negeri) sehingga bagi sebagian orang hal-hal tersebut dianggap kurang pantas atau tabu untuk dibahas, apalagi dijadikan suatu candaan. Sebut saja salah satu penutur dark jokes yang cukup menuai kontroversi karena candaannya yang dianggap tidak biasa seperti Coki Pardede (salah satu personel dari Majelis Lucu Indonesia). Di sisi lain, candaannya mampu membukakan pikiran bahwa hal-hal yang dibahas dengan balutan komedi tersebut menjadi refleksi tersendiri bagi para pendengarnya—tentunya setelah merasa tersindir, tak jarang kita dapat menertawakannya.
Menurut seorang akademisi sebuah universitas yang mengkaji tentang dark jokes, mengatakan bahwa dark jokes merupakan fenomena generasional yang berarti hanya kelompok usia tertentu yang dapat memahami candaan ini. Seperti pernah terjadi pada satire jokes/comedy yang mulai berkembang pada pertengahan abad-18. Terkait dengan teori humor dalam komunikasi, humor bisa terjadi saat terdapat gap antara situasi yang sebenarnya dengan candaan yang dilontarkan. Celah atau gap tersebut dapat bersifat reflektif atau malah merendahkan.
Seorang komedian, Pandji Pragiwaksono berpendapat bahwa dark jokes dimaksudkan untuk membahas hal yang dianggap tabu di masyarakat sebagai sesuatu yang patut untuk direnungi bersama. Berarti disini dark jokes memiliki sisi yang positif apabila dimaksudkan untuk memunculkan kesadaran atau suatu momen reflektif dengan punch line-nya yang tak jarang terasa menohok.
Dalam kehidupan, berbagai permasalahan datang silih berganti. Tak jarang ada macam-macam permasalahan yang kita anggap tabu, hal yang tidak perlu diketahui orang lain karena kita terlalu malu untuk jujur akan keadaan yang sedang menimpa diri kita. Masalah yang ada seolah-olah adalah aib yang harus ditutup rapat. Namun, ketika hal tersebut pada akhirnya terungkap dan ternyata tak sedikit pihak yang pernah merasakan hal yang sama serta dapat melaluinya, maka muncul keyakinan bahwa semua yang kita alami adalah hal yang wajar, mungkin juga kebodohan yang wajar (bila masalah yang datang diakibatkan oleh kesalahan kita sendiri), dan menjadi hal yang bisa kita tertawakan.
Hidup sudah rumit jangan dibuat terlalu serius. Selama menempuh sebuah kehidupan, seseorang tidak akan berhenti bertemu dengan masalah. Masalah akan selalu datang walaupun tidak dicari (kalau yang datang seperti ini rejeki tentu kita tidak menolak yaa) dan kita tidak bisa menolaknya. Kehidupan akan penuh dengan kejutan yang tidak terduga, seperti halnya sebuah punch line dalam berkomedi atau bahkan sebuah plot twist dalam film misteri. Adakalanya menertawakan kehidupan itu perlu agar perjalanan hidup tidak menegangkan dan menjadikannya lebih menyenangkan.
Tentu tidak asing bagi kita akan sebuah ayat yang berbunyi: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17:22). Perlu juga dipahami bahwa kebahagiaan atau membuat hati kita menjadi gembira adalah tanggung jawab kita secara pribadi, bukan sesuatu yang dapat kita harapkan dari orang lain. Dengan demikian menertawakan diri sendiri bukanlah hal yang salah tetapi memang sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Menertawakan kehidupan yang kita jalani berarti mau mengakui bahwa kita sebagai manusia bisa salah, pernah bodoh, pernah terluka, pernah terbutakan oleh hal-hal yang salah tapi kemudian menyadari semuanya, dan berusaha untuk menjadi sosok yang lebih baik serta peka dengan pelbagai pelajaran dari kehidupan yang kita terima. Agar dapat melakukan itu semua dengan penuh keihklasan yang kita perlukan adalah kerendahan hati dan sikap untuk terus mau dibimbing oleh-Nya, Sang Empunya Kehidupan.
Tanpa disadari berbagai permasalahan kehidupan yang terlihat sulit adalah sebuah candaan bagi Sang Pencipta Kehidupan. Lantas kenapa kita tidak dapat tertawa ketika Tuhan sedang mencandai hidup kita? Apakah mungkin Dia akan memberimu teman hidup yang tidak dapat kamu miliki? Hehe.. Selamat menertawakan kehidupan, ingat bahwa menjadi manusia yang bahagia adalah sebuah pilihan!
Untuk menjadi bagian dari gerakan generasi
muda Kristen Indonesia. Kirimkan karyamu ke: